Lihat ke Halaman Asli

Fredy Maunareng

Pemerhati Bahasa

Peringati Hari Lingkungan Hidup, Sebuah Komunitas di Wetar Tanam Pohon

Diperbarui: 16 Juni 2019   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2019, Komunitas Wetar Peduli (Kontarli) melaksanakan program Gerakan Hijaukan Wetar (Gerah Wetar). Kontarli melakukan penanaman pohon kedondong hutan (kudo) di sekitar badan jalan Lurang-Ilwaky, Wetar, yang terancam longsor.

Diketahui bahwa Pemerintah--dalam rangka Peringatan Hari Lingkungan Hidup Internasional tahun 2019-- telah mengusung tema "Beat Air Pollution/ Kendalikan Pencemaran Udara". Tema ini dibaca oleh Kontarli sebagai pembangkit kesadaran global untuk melakukan aksi nyata tanpa retorika untuk kualitas udara yang lebih baik. Kontarli menangkap tema ini dengan melakukan program Gerah Wetar yang telah dilangsungkan pada tanggal 14 Juni 2019 di Desa Lurang, Kecamatan Wetar Utara, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Di samping pengendalian pencemaran udara, ada bahaya erosi yang mengancam badan jalan nasional di Wetar yang menghubungkan Desa Lurang di Bagian Utara Wetar dan Desa Ilwaky di Bagian Selatan Wetar. Karena itulah, Kontarli melakukan Gerah Wetar kali ini dengan dua tujuan, yakni (1) pencegahan longsor yang mengancam badan jalan nasional Lurang-Ilwaki, dan (2) peningkatan serta pengendalian kualitas udara masa mendatang di sekitar Desa Lurang.

Patut diakui bahwa masyarakat sangat terbantukan dengan adanya jalan nasional yang menghubungkan Desa Lurang di bagian utara Wetar dan Desa Ilwaki di bagian selatan Wetar. Jalan ini adalah satu-satunya sarana yang menghubungkan bagian Utara dan Selatan pulau yang berjulukan Pulau Emas, Nusa Laung. Jalan ini pulalah yang menjadi andalan masyarakat yang ingin melihat danau kebanggaan orang Wetar, Tihu. Demikian pula Air Panas, tebing dan lembah yang berpotensi menjadi destinasi wisata alam yang terletak hanya beberapa meter dari badan jalan. Disayangkan, timbunan tanah di sekitar badan jalan mulai terkikis air hujan sehingga jalan ini mulai terancam rusak. Selain pengikisan, jalan ini sering pula ditutupi material longsor jika tiba musim penghujan.

Lurang sebagai salah satu Desa Lingkar Tambang di Wetar memiki untung-rugi dari suatu proses pertambangan. Tentu bukan rahasia lagi suatu proses pertambangan punya sisi positif dan negatif. Semua ini pastinya sudah tersaji dalam ANDAL-AMDAL.

Diketahui bahwa perusahaan pertambangan yang sedang beroperasi di Wetar saat ini menggunakan sistem Heap Leach (penirisan) untuk mengikat dan memisahkan unsur mineral tembaga dari senyawa lainnya. Dari berbagai referensi yang kami pelajari, sistem ini memang baik karena pengolahan dapat dilakukan secara berkelanjutan (sustainable). Karena itu, bagi Kontarli, dampak dari sistem yang digunakan adalah kontaminasi senyawa kimia secara langsung dengan udara bebas.

Tidak ada cara lain untuk melakukan tindakan pengendalian selain dengan cara penanaman pohon, apapun jenisnya. Hal ini bukan hanya diperlakukan secara khusus untuk daerah lingkar tambang melainkan juga kepedulian untuk pemeliharaan lingkungan tempat kita berada. Karena itulah, semua orang harus sadar untuk menjaga kualitas lingkungan bagi generasi hari ini dan masa depan dengan cara sederhana, misalnya sebagaimana yang dilakukan Kontarli.

Lalu bagaimana dengan pelaksanaan program ini pada musim kemarau? Pohon kudo memiliki daya hidup yang bertahan lama terhadap panas. Ia hanya membutuhkan sedikit air. Untuk hal ini bukan masalah bagi Kontarli. Kita telah dan sedang melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar diatasi bersama. Penyiraman secara berkala adalah solusinya.

Gerah Wetar tidak hanya dilakukan saat ini. Gerah Wetar adalah program Kontarli secara berkelanjutan. Karenanya, dalam waktu dekat ini, kami berencana untuk menaikan proposal kepada Pemerintah Daerah agar bisa membantu kami dari sisi pengadaan bibit. Harapan kami, ada kebermanfaatan secara ekonomis bagi masyarakat dari program ini.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline