Lihat ke Halaman Asli

Peningkatan Minat Budaya Baca di Indonesia dalam Meningkatkan Ketahanan Nasional

Diperbarui: 29 Mei 2021   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masyarakat Indonesia dalam membaca terbilang sangat masih rendah dibandingkan dengan negara di kawasan ASEAN sendiri terbukti menempati urutan ketiga terbawah diatas Kamboja dan Laos. Hal tersebut juga dipengaruhi dari berbagai macam faktor. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) juga pernah melansir hasil survei yang menunjukkan, kemampuan membaca, berhitung, dan pengetahuan sains anak-anak Indonesia masih di bawah negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand, dan sejajar dengan negara-negara miskin di Afrika. Data ini berdasarkan hasil tes The Programme International Student Assessment (PISA). Bukan hanya anak-anak, indeks membaca dan tingkat literasi orang dewasa, menurut OECD, juga jeblok seperti ditunjukkan dari hasil tes The Programme for International Assessment of Adult Competencies, sebuah tes kompetensi sukarela untuk orang dewasa. (Liputan6.com)

Saya sadari betapa rendahnya budaya minat baca masyarakat Indonesia yang menyebabkan kualitas dan pendidikan hanya jalan di tempat bahkan cenderung mundur. Salah satu faktor menyebabkan rendahnya budaya minat baca adalah berkembangnya teknologi. Dilihat dari hal tersebut dapat berdampak rendahnya ketahanan nasional. Padahal, ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan ketertiban terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Jadi, untuk meningkatkan ketahanan nasional kita harus bisa meningkatkan kualitas minat baca jika dilihat dalam bidang sosial budaya di Indonesia.

Banyak orang mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Mengapa demikian ? Karena semakin banyak membaca buku maka semakin banyak memperoleh informasi. Jika masing-masing individu dari kita menanamkan rasa kesadaran pentingnya membaca, tentu ketersediaan buku berkualitas secara otomatis akan menggiring massyarakat hobi membaca buku menjadi kebutuhan. Bagaimanapun membaca buku memiliki manfaat seperti mengurangi stress, membantu mencegah insomnia, dan mudah memahami perasaan orang lain.

Oleh karena itu, salah satu upaya nyata dalam meningkatkan budaya minat baca di Indonesia saya berkonstribusi menjadi salah satu volunteer dari Literatus Cendikiaone (@Lieratuscendikiaone). Literatus Cendikiaone adalah sebuah komunitas dengan sekumpulan pembelajar yang berproses meraih kecerdasan dan kebermanfaatan dengan satu langkah kecil yaitu peningkatan budaya minat baca di Indonesia. Dalam komunitas ini para volunteer membagikan beberapa konten melalui media sosial seperti Instagram, Twitter maupun Facebook. Konten edukasi berupa pentingnya membaca buku, manfaat tentang membaca buku maupun tips untuk membaca buku.

Dari dua gambar diatas dibuktikan bahwa saya mengikuti kegiatan volunter minat baca. Dari adanya komunitas budaya minat baca, maka diharapkan dapat bisa membantu untuk meningkatkan minat budaya baca di Indonesia. Dengan meningkatnya budaya minat baca di Indonesia juga bisa meningkatkan ketahanan nasional. Jika dilihat dimasa sekarang juga tidak mudah percaya dengan hoax yang beredar di sosial media atau dimanapun. Oleh karena itu, dorongan dari berbagai pihak untuk meningkatkan minat baca sangatlah dibutuhkan, terutama dari pihak keluarga.

Pasuruan, 29 Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline