Lihat ke Halaman Asli

maulidi ilham

mahasiswa

Bahagia, Tawa dan Batasannya

Diperbarui: 11 Juni 2024   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

"Janganlah kamu terlalu membebani jiwamu dengan segala keseriusan hidup. Hiburkanlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu karena jikalau jiwa terus dipaksa memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi keruh." (HR Ibnu majah).

bayangkan bila hidup tanpa kebahagian atau tanpa ada kesedihan apalah jadi kehidupan ini. kehidupan tidak memiliki warna dalam menjalaninya.

Bahagia, tawa dan canda adalah pemanis dalam hidup kita, beban masalah yang kita hadapi terasa ringan sebab adanya  tertawa. menjalani kesibukan yang mana terkadang menjenuhkan dan bosan.

tertawa melambangkan bahwa kita sedang berbahagia.  dengan itu, membuat suasana hati menjadi lebih baik. Selain itu, tertawa juga dapat mencairkan suasana sehingga mengalirkan energi positif kepada orang-orang di sekitar.

Dalam Islam juga diatur sedemikian rupa bagaimana tertawa, tersenyum, dan bercanda

 "Janganlah kamu memperbanyak tertawa. Sesungguhnya tertawa yang banyak dapat mematikan hati" (Sunan at-Turmudzi: 2305). 

diceritakan bahwa pernah ada seorang nenek-nenek berkata. "Wahai Rasulullah, doakanlah aku  semoga Allah memasukkan aku ke dalam surga."

 Maka Rasulullah Saw. menjawab "Hai Ummu Fulan, sesungguhnya surga itu tidak akan dimasuki oleh nenek-nenek". 

Maka nenek-nenek itu pergi seraya menangis. Melihat nenek tersebut menangis, Rasulullah mengutus sahabatnya untuk menjelaskan kepada nenek tersebut. Lalu Rasulullah SAW bersabda: "Beritahukanlah kepadanya bahwa dia tidak dapat memasukinya dalam keadaan nenek-nenek".

tertawalah sewajarnya dan jangan sampai melampaui batas kita. sebisa mungkin selalu membuat sekeliling kita selalau bahagian dengan tawanya kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline