Tahun 2015 lalu aku mengalami kecelakaan, waktu itu aku mau membeli perlengkapan mos (Masa orientasi siswa) dari arah berlawanan ada seorang ibu-ibu melaju dengan cukup kencang sambil membunyikan klaksonnya, Kecelakaannya tidak parah hanya saja sepedah motorku rusak, mulutku bengkak, kakiku memar. Tapi alhamdulillah masih baik-baik saja.
Semenjak kecelakaan itu aku takut banget mengendarai sepedah motor bisa dibilang aku trauma. Saat aku mendengar klakson,
seketika aku langsung teringat semua kecelakaan tersebut dan ku lebih memilih naik ojek online atau amgkutan umum jika aku mau pergi. Aku ingin menghilangkan rasa trauma tersebut, tapi aku masih belum menemukan jalan keluarnya. Aku ingin lepas dari rasa takut, cemas tapi apadaya? Raya takutku cukup menguasai diriku.
Dari penggalan kisah diatas hal yang haris dilakukan adalah melakukan bimbingan dengan cara komunikasi terapeutik.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang berpusat kepada pasien yang bertujuan untuk menyembuhkannya.
Kominikasi terapeutik bertujuan untuk: (1) meningkatkan kemampuan pada diri pasien untuk mencapai tujuan yang realistis. (2) membantu menyembuhkan pasien. (3) membantu pasien untuk mengubah situasi dalam keadaan genting. (4) membantu pasien untuk memperbaiki pengalaman emosional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H