Lihat ke Halaman Asli

Maulidya Rahmah

Informatics Engineering Student '21 - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Benarkah Air Dingin Dapat Menyebabkan Kenaikan Berat Badan?

Diperbarui: 7 Desember 2023   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

i.pinimg.com

Pertanyaan mengenai apakah air dingin dapat menjadi pemicu kenaikan berat badan sering kali memicu perdebatan. Meskipun klaim ini terdengar aneh, penting untuk menyelami lebih dalam ke dalam bukti ilmiah dan fakta kesehatan untuk memahami apakah ada dasar yang kuat atau apakah ini hanyalah mitos belaka.

Metabolisme dan Suhu Tubuh

Beberapa berpendapat bahwa minum air dingin dapat melambatkan metabolisme karena tubuh harus memanaskan air tersebut hingga suhu tubuh sebelum dapat menggunakannya. Meskipun diakui bahwa tubuh memerlukan energi tambahan untuk menghangatkan air dingin, eksplorasi ilmiah menyatakan bahwa fenomena ini hanyalah kejadian sementara dan tidak memiliki pengaruh substansial terhadap metabolisme global tubuh. Seiring waktu, dampaknya terhadap akumulasi massa mungkin dianggap tidak signifikan.

Kalori dalam Air Dingin?

Salah satu klaim umum adalah bahwa air dingin dapat menyebabkan kenaikan berat badan karena tubuh harus menggunakan energi tambahan untuk menghangatkan air tersebut. Namun, penting untuk diingat bahwa air itu sendiri tidak mengandung kalori. Kenaikan berat badan yang terkait dengan air mungkin lebih berkaitan dengan asupan kalori dari makanan dan minuman lainnya. Oleh karena itu, lebih bermanfaat untuk mengevaluasi pola makan secara keseluruhan daripada menyalahkan air dingin secara langsung.

Efek Psikologis dan Persepsi Terhadap Makanan

Psikologi dan persepsi terhadap makanan memainkan peran penting dalam hubungan antara air dingin dan kenaikan berat badan. Individu yang meyakini bahwa air dingin dapat menyebabkan kenaikan berat badan mungkin cenderung membuat pilihan makanan dan minuman yang tidak sehat. Kesadaran akan keyakinan ini dapat mengarah pada keputusan makan yang kurang sehat, seperti memilih minuman yang mengandung kalori lebih tinggi.

Air Dingin dan Pencernaan

Klaim menyatakan bahwa air dingin dapat melambatkan proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Sayangnya, penyelidikan atas hubungan yang rumit ini belum memberikan temuan yang konklusif. Meskipun beberapa penelitian menyarankan bahwa suhu minuman dapat mempengaruhi laju penyerapan nutrisi, dampak air dingin pada proses pencernaan terlihat sebagai sesuatu yang kompleks dan tidak dapat direduksi menjadi satu faktor.

Kesimpulan

Melalui pembahasan mengenai klaim bahwa air dingin dapat menjadi pemicu kenaikan berat badan, dapat disimpulkan bahwa pandangan ini cenderung lebih ke arah mitos daripada fakta ilmiah yang meyakinkan. Meskipun beberapa efek jangka pendek, seperti peningkatan metabolisme dalam periode yang sangat singkat, dapat diamati, dampak ini tidak cukup signifikan untuk secara substansial memengaruhi berat badan.

Pentingnya kesadaran akan psikologi dan persepsi terhadap makanan juga terungkap, di mana keyakinan bahwa air dingin dapat menyebabkan kenaikan berat badan dapat memengaruhi pilihan makanan dan minuman seseorang. Lebih tepatnya, kenaikan berat badan tampaknya lebih berkaitan dengan asupan kalori secara keseluruhan dari makanan dan minuman.

Untuk mencapai dan menjaga berat badan yang sehat, penting untuk fokus pada gaya hidup seimbang, kebiasaan makan yang baik, dan aktivitas fisik yang memadai. Menghindari jebakan mitos kesehatan dan mengutamakan pemahaman ilmiah dapat menjadi langkah awal yang lebih baik menuju kesejahteraan dan kebugaran yang optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline