Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Hidrasi yang Cukup: Dampak Dehidrasi dan Cara Menjaga Asupan Cairan

Diperbarui: 15 Agustus 2023   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dehidrasi, suatu keadaan saat tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada yang dikonsumsi. Saat tubuh kekurangan cairan, maka volume dan tekanan darah akan menurun. Akibatnya, tubuh tidak dapat berfungsi secara normal, organ penting dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi. Dehidrasi sering dialami oleh bayi, anak-anak, dan lansia.

Beberapa gejala dehidrasi pada anak dan orang dewasa antara lain adalah urinenya berwarna kuning pekat, mulut dan kulit kering, mudah mengantuk, cepat merasa lelah, jarang buang air kecil, dan tentunya haus.

Lantas, apa saja dampak dehidrasi bagi tubuh? Sembelit atau susah buang air besar, jika cairan tubuh tercukupi, usus besar akan menyerap air dari makanan yang sudah dicerna dan mengeluarkan sisa makanan berupa feses tanpa membuat feses ini kering atau keras. Sebaliknya, jika anda mengalami dehidrasi, sisa makanan itu sudah kekurangan air. Sehingga, jika diserap lagi airnya oleh usus besar, maka feses tersebut menjadi kering atau keras dan berakhir dengan sembelit.

Selain sembelit, pusing, jantung berdebar, dan urine berwarna lebih pekat juga menjadi dampak dari dehidrasi. Bila dehidrasi dibiarkan begitu saja, maka akan ada kemungkinan untuk menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Salah satu contohnya adalah syok hipovolemik. Syok hipovolemik adalah kondisi di mana tubuh kehilangan darah atau cairannya sebanyak lebih dari 20 persen.

Upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh dehidrasi adalah dengan mengonsumsi sayuran atau buah-buahan yang memiliki kadar air yang tinggi, seperti bayam, tomat, jeruk, nanas, semangka, dan melon. Selain itu, jangan lupa untuk minum air putih yang cukup, yaitu delapan gelas sehari atau sebanyak dua liter!  

Sumber literatur:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline