Lihat ke Halaman Asli

Maulidya Fitriani

Mahasiswa semester 4 di Institut Ummul Quro Al Islami Bogor

Siapa Itu Filsuf Ikhwan Al-Saffa?

Diperbarui: 13 Mei 2024   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ikhwan As-Shafa (Arab اخوان الصفا; terjemahan: Persaudaraan Kemurnian) adalah sebuah organisasi rahasia yang aneh dan misterius[1][2] yang terdiri dari para filsuf Arab[3] Muslim, yang berpusat di Basra, Irak -yang saat itu merupakan ibu kota Kekhalifahan Abassiyah- di sekitar abad ke-10 Masehi.

Ajaran dan filosofi mereka dijelaskan secara terperinci dalam Ensiklopedia Ikhwan As-Shafa (Bahasa Arab: Rasa'il Ikhwan al-safa'), sebuah ikhtisar dari 52 epistel, yang nantinya akan memengaruhi ensiklopedia-ensiklopedia lain. Banyak cendekiawan Barat dan Islam yang berusaha menyelidiki identitas dari anggota persaudaraan ini, dan kapan mereka aktif.

Berbeda dengan cendikiawan filsuf pada umumnya, Ikhwan Al-Safa ini adalah golongan para filsuf yang identitas nya masih rahasia. Entah karena konflik aliran atau karena konflik lainnya.

Sejauh ini karya-karya Ikhwan Al-Safa tidak menyimpang. Walaupun para tokoh didalamnya masih menjadi misteri. 

Alasan Ikhwan Al-Safa muncul, karena ingin mengkaji ilmu pengetahuan, dengan masih mengedepankan keagamaan. 

Menurut buku "islamic Eco-Cosmology in Ikhwan Al-Safa's View" Ikhwan Al-Safa memiliki karya yang monumental. Yaitu Ensiklopedi Rasa'il Ikhwan Al-Safa, yang menjelaskan tentang sistematis tema-tema filosofi dalam tradisi ilmiah Islam. karya ini diyakini sebagai salah satu ensiklopedi ilmiah paling awal didunia Islam, selain yang ditulis oleh Al-Farabi, yang berjudul Hisa al-Ulum dan oleh Abu Hatim Muhammad Ibnu Al-Hibban Bupati yaitu kitab Wasf al-Ulum.

Ikhwan al-Safa dalam risalah ke-7, telah menulis salah satu pasal tentang jenis-jenis ilmu.Ikhwan al-Safa mencoba untuk menyampaikan ilmu-ilmu apa saja yang perlu dipelajari, ilmu yang lebih dulu dan penting untuk diketahui dan dipahami, serta bagaimana hubungan antara satu ilmu dengan ilmu-ilmu yang lain. Ikhwan al-Safa mengatakan bahwa jenis-jenis ilmu tersebut adalah sebagai petunjuk bagi para penuntut ilmu dan supaya mereka mendapatkan petunjuk terhadap tujuan yang diharapkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline