Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa PMM UMM Membagikan Masker dan Sosialisasi Perubahan Perilaku Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 22 Agustus 2021   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Sosialisasi Perubahan Perilaku Masa Pandemi Covid-19/dokpri

Pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai, bahkan beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan kasus positif yang sangat tinggi, hingga menyebabkan pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Berbagai aturan ketat diberlakukan bertujuan untuk menekan kembali angka kasus positif Covid-19 yang melonjak. 

Berangkat dari hal tersebut dan menjalankan mandat sebagai Duta Perubahan Perilaku. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melakukan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa UMM (PMM) sebagai pengganti dari (KKN) Kuliah Kerja Nyata di desa Kalipucang. 

Mahasiswa PMM UMM kel 40 gel 12 ini melakukan sosialisasi mengenai perubahan perilaku masa pandemi Covid-19 dan kegiatan pembagian masker secara door to door (dari rumah ke rumah) selama 7 hari tepatnya di Desa Kalipucang Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Pada hari pertama dilakukan kegitan sosialisasi perubahan perilaku masa pandemi Covid-19 yang digelar pada saat selesai acara pengajian rutin di desa Kalipucang, lalu hari kedua pembagian masker di Balai Desa dan kegiatan di hari ke 3,4,5,6,7 mahasiswa PMM UMM melakukan kegiatan masker secara door to door, yaitu dengan berkeliling desa guna membagikan masker dari rumah ke rumah warga.

Pembagian Masker ke Warga Desa Secara Door to Door/dokpri

Dokpri

"Kegiatan sosialisasi perubahan perilaku masa pandemi Covid-19 dan pembagian masker ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat Desa Kalipucang agar lebih disiplin terhadap protokol kesehatan dan ditambah lagi untuk menghapuskan anggapan warga desa bahwa Virus Covid-19 ini tidak ada dan bukan termasuk pada virus influenza biasa." Ujar Koordinator Kelompok PMM kel 40 gel 12.

Minimnya kesadaran masyarakat desa Kalipucang terhadap pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan menganggap bahwasannya virus Covid-19 ini tidak benar ada atau hanya dibuat-buat saja hingga adanya beberapa mitos atau kepercayaan warga desa setempat bahwasannya adanya pandemic Covid-19 ini dikaitkan dengan hal-hal mistis sehingga beberapa jendela-jendela rumah warga digambar simbol (X) silang dan menggantungkan pelepah kelapa yang digambar seperti bentuk-bentuk menyeramkan seperti hantu yang konon katanya digunakan untuk mengusir Bala' agar tidak masuk kedalam rumah.

Dari hal tersebut, mahasiswa PMM UMM ingin perlahan merubah anggapan masyarakat bahwasannya Virus Covid-19 ini benarlah ada dan agar warga desa Kalipucang untuk lebih disiplin dalam penerapkan protokol kesehatan agar mencegah penularan Virus Covid-19 ini dan semoga pandemi Covid-19 ini segera berlalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline