Stunting merupakan kondisi yang dialami oleh balita yang ditandai dengan gangguan pertumbuhan, yang dapat terlihat dari tinggi badan yang tidak sesuai dengan anak seusianya. Selain itu, stunting dapat menghambat pertumbuhan fisik serta menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, stroke, obesitas, penyakit jantung, dan mengganggu perkembangan kognitif. Kondisi ini disebabkan oleh terganggunya perkembangan otak anak, yang dapat menurunkan kecerdasannya.
Pada hari Selasa, 14 Januari 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Mengabdi (KKM) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan sosialisasi untuk mengenalkan dan menanggulangi stunting di Dusun Ngebrong, Desa Tawangsari. Acara ini bekerja sama dengan Polindes dan Posyandu Seroja Enam, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang bagi bayi, balita, dan ibu hamil. Sosialisasi tersebut dihadiri oleh masyarakat setempat, kader Polindes, perawat, serta ibu-ibu balita. Kegiatan ini juga didukung oleh Ibu Heni Tri Susanti, S.Tr.Keb., selaku ketua bidan dan perawat di Polindes.
Acara dimulai dengan pemeriksaan kesehatan bagi ibu balita, yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh saudara M. Almisky Fachru, salah satu anggota KKM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ia menjelaskan dampak dan penyebab stunting terhadap perkembangan anak serta memberikan panduan tentang cara memberikan asupan gizi yang baik dan benar. Selain itu, mahasiswa KKM juga membagikan brosur informatif berisi pengertian stunting, penyebab, dampak, dan cara pencegahannya. Brosur ini diharapkan dapat membantu masyarakat mengingat pentingnya gizi seimbang dan upaya pencegahan stunting.
Tidak hanya memberikan materi, mahasiswa KKM juga menyediakan contoh makanan sehat berupa puding susu, semangka, dan melon, yang dapat dengan mudah dipraktikkan di rumah. Kegiatan ini bertujuan memberikan inspirasi kepada masyarakat tentang pola makan sehat yang sederhana namun bergizi.
Acara sosialisasi berjalan dengan lancar dan diakhiri dengan sesi tanya jawab. Masyarakat menunjukkan antusiasme yang tinggi, ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan, seperti apakah setiap anak dengan postur tubuh pendek pasti mengalami stunting. Selain itu, para kader Polindes dan ibu balita yang hadir menyatakan bahwa mereka merasa terbantu dengan informasi yang diberikan dalam sosialisasi ini.
Sosialisasi ini berhasil mencapai tujuannya sebagai langkah pengenalan, pencegahan, dan pengingat pentingnya gizi seimbang dalam upaya mencegah stunting. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat tidak hanya mendapatkan informasi tetapi juga terdorong untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari demi menjaga kesehatan keluarga mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H