Lihat ke Halaman Asli

Maulida Zakiyyatul Ulya

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang Berpartisipasi Panen Getah Pohon Pinus di Tegal

Diperbarui: 5 November 2021   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Tegal, 1/11/2021- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah (KKN RDR)angkatan 77 dari kelompok 44 Universitas Negeri Walisongo Semarang (UIN WS) mengikuti Panen Getah Pohon Pinus bersama perhutani dan petani Pohon Pinus di Desa Kedungwungu Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal.

Membantu Panen Getah Pohon Pinus merupakan salah satu Program kerja Individu dari anggota kelompok 44 KKN RDR UIN Walisongo Semarang. Tujuan dari kegiatan ini adalah mempelajari bagaimana tata cara panen dan pengumpulan getah pohon pinus serta pengolahan mentah sebelum di jual oleh perhutani ke berbagai perusahaan pengelola getah pohon pinus.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Antusias petani dalam pelaksanaan panen ini sangat bersemangat karena cuaca pada hari itu sangat cerah, padahal hari-hari sebelumnya teruslah terjadi hujan. Petani pohon pinus mengeluhkan jika terjadi hujan maka pelaksanaan panen menjadi kesulitan karena bercampurnya air dengan getah minyak yang tercampur dalam wadah (Batok kelapa). Proses pengumpulan getah pohon pinuspun menjadi lama karena kondisi hutan yang licin sehingga menyulitkan petani dalam pengambilan getah.

Program ini mendapatkan apresiasi oleh masyarakat petani dan perhutani Desa Kedungwungu Jatinegara Tegal. masyarakat berharap agar mahasiswa tidak takut dalam kegiatan kemasyarakatan yang pada dewasa ini jarang di minati oleh kalangan muda. Salah satu warga yakni bapak Khosi'in menuturkan bahwa "Mahasiswa janganlah gengsi melakukan pertanian entah di sawah ataupun bertani pohon pinus". "Terimaksih telah banyak membantu dalam panen ini mudah-mudahan dapat memberikan contoh terhadap mahasiswa atau pelajar lainnya yang menganggap pertanian merupakan hal sepele" tuturnya.

Kegiatan panen di akhiri dengan pengepulan dan kemudian di kilo oleh perhutani yang kemudian di hitung harga perkilonya. Getah pohon pinus selanjutnya dikumpulkan di truk dan segera dikirim ke perusahaan-prusahaan pengelola getah pohon pinus.

Penulis : Sulton Ulumudin (Mahasiswa KKN RDR UIN WS Kelompok 44)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline