Lihat ke Halaman Asli

emmm ..

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekali lagi aku tersadar dalam hentakan biru langit yang menjelma fajar dipelupuk matamu.

Yang kemudian berganti merah yang memerah diufuk timur bersiluet jingga disenyummu

Kau tahu musim semi diladang tandus savana hatiku ?

Seperti tetesan hujan yang menerobos rekahan- rekahan tanah tandus dijiwaku

Menyentuh ..

Merasuk ..

Dan seketika melebur saat pancaran matahari pagi menyusup diam-diam dalam fatamorgana hidupku .

Lalu rembulan bersinar saat ku tahu aku mulai merindukanmu ..

Bukan hanya dalam sepiku , tidak hanya dalam tangisku „

Tapi ketika kurasa surga mendekatiku .. aku diam-diam menginginkanmu ..

Bintang pun menari ketika aku memimpikanmu

Atau meteor menghadirkanmu dalam pulasku ??

Dan dalam sepertiga malam kudus aku mulai memintamu menemaniku „

Memohon atasmu menggenggam asa ditanganku

Menatap cita bertautan dibibirmu

Resah gelisah

Sara samsara

Bersujud indah dengan lantunan nyanyian tangisku „

Ketika ku tahu . saat aku membuka mataku

Dunia perlahan menyentuhku lembut dengan hatimu

Dan sadarku atas diorama prosaku ..

Aku mencintaimu „ sekali lagi aku mencintaimu „

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline