Lihat ke Halaman Asli

Maulida

Admin di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)

Soft Selling, Resep Berbisnis Online Indari Mastuti

Diperbarui: 26 Agustus 2022   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Sebagai pebisnis sekaligus founder dari Indscript Creative dan Sekolah Perempuan Indscript Creative, Indari Mastuti menjadi salah satu panutan dalam berbisnis online

Indari telah menjadi pengamat digital marketing semenjak kemunculan Friendster sekitar tahun 2008. Indari Mastuti memiliki cara khusus saat berbisnis online. Soft selling menjadi metode yang kerap diajarkan di kelas bisnisnya.

Apa itu Soft Selling?

Soft selling merupakan metode berjualan secara halus. Soft selling adalah salah satu teknik yang digunakan untuk menawarkan dagangan dengan menghadirkan konten selain iklan. 

Soft selling biasanya dibuat dengan menghadirkan konten yang lebih bermanfaat serta membuka gerbang interaksi antara pembeli dan penjual. 

Teknik soft selling dibuat melalui tulisan yang memikat tapi bukan mengarah kepada call to action melainkan lebih mengedepankan value dari produk yang ditawarkan. 

Dengan metode ini, Indari mengajarkan bagaimana caranya beriklan yang tidak terasa seperti beriklan. Perempuan yang menjabat sebagai CEO Indscript Creative ini mengungkapkan, soft selling menyajikan konten yang lebih bermanfaat bagi pelanggan. 

Marketing dengan teknik soft selling biasanya dilakukan secara perlahan. Teknik soft selling selain dapat mendatangkan closingan juga dapat memperkuat interaksi antara pelanggan dan penjual. 

Macam-macam Bentuk Soft Selling

Dalam kelas bisnisnya seperti Kelas Sekolah Reseller dan Kelas Reparasi Bisnis, Indari Mastuti mengajarkan beragam bentuk dan contoh beriklan dengan teknik soft selling. Ada beberapa bentuk yang dapat digunakan diantaranya:

1. Story Telling

Soft selling yang paling mudah adalah bentuk bercerita atau story telling. Bentuk bercerita ini biasanya sangat erat kaitannya dengan pengalaman penjual. Kisah penjual saat pertama kali berbisnis, pertama kali closing ataupun pengalaman mengenai hobi dapat dijadikan bahan konten marketing

2. Hiburan

Konten hiburan merupakan konten soft selling paling banyak diminati. Soft selling dapat menggunakan konten yang menghibur seperti pantun dan humor. Jangan terlalu serius ketika beriklan. Konten seperti ini harus dapat membuat si pembaca konten bahagia. Konten ini juga cenderung tidak membuat database (calon pelanggan) terganggu. 

3. Motivasi

Penjual dapat memberikan konten yang inspiratif dan juga mengandung motivasi. Biasanya konten seperti ini disajikan dengan story telling pengalaman pribadi yang menginspirasi serta menggugah semangat. 

4. Solusi

Konten marketing soft selling seperti ini erat sekali kaitannya dengan value produk yang dijual. Penjual harus tahu kelebihan produknya daripada produk-produk pesaing. Hadirkan solusi bagi calon pelanggan dengan memberikan penawaran tertentu. 

Contohnya, calon pelanggan adalah penjual yang telah memiliki banyak reseller akan tetapi reseller yang dimiliki tak kunjung mencapai target yang diinginkan atau bahkan mati suri. Maka tawarkan solusi dengan mengikuti salah satu kelas bisnis di Indscript Creative seperti kelas sekolah reseller.

5. Edukasi

Meskipun konten soft selling ini sedikit lebih berat dilakukan, akan tetapi efeknya akan sangat luar biasa. Hanya saja, penjual harus mencari referensi edukasi apa yang akan diberikan setiap harinya. 

Konten edukasi yang sederhana seperti resep masakan, tips menghilangkan noda dan tips dapur akan sangat bermanfaat terlebih jika target market penjual adalah ibu rumah tangga. 

Jika ingin yang berbobot, konten seperti cara manajemen waktu atau manajemen keuangan dapat menjadi pilihan konten edukasi yang dapat dibagikan kepada database (calon pelanggan).

Sekolah Perempuan Indscript Creative

Melalui sekolah perempuan yang didirikan di bawah payung Indscript Creative, Indari Mastuti mengajar dalam berbagai kelas bisnis. Beberapa kelas bisnis yang kini berjalan adalah Kelas Naik Omzet di Whatsapp, Kelas Naik Profit, Kelas Rekrut 100 Reseller, Kelas Reparasi Bisnis, Kelas Bikin Kolam Konsumen dan Kelas Bina Reseller ala Emak Baper. 

Kelas yang paling laris di Sekolah Perempuan Indscript Creative adalah Kelas Sekolah Reseller. Reseller menjadi pilihan bagi para pemula untuk mempelajari traffic di sosial media. Menjadi reseller juga lebih praktis sehingga mudah bagi mereka yang baru saja mulai menjajaki dunia bisnis online. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline