Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Universitas Ma'arif Hasyim Latief Sidoarjo Ajak Anak-Anak Dusun Klinter Lestarikan Budaya Melalui Seni Meronce

Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antusiasme anak-anak dusun klinter saat meronce manik-manik /Dok. pri

Dusun Klinter, Banjarwungu– Dalam upaya melestarikan budaya dan mengembangkan kreativitas anak-anak, mahasiswa KKN kelompok 11 Universitas Ma'arif Hasyim Latief Sidoarjo menginisiasi kegiatan pelatihan meronce di Dusun Klinter. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 24 Agustus 2025 dan diikuti oleh 20 anak-anak usia 6 hingga 12 tahun.

Dengan sabar dan telaten, para mahasiswa mengajarkan teknik-teknik dasar meronce, mulai dari pemilihan bahan, cara menyusun rangkaian, hingga finishing. Bahan-bahan yang digunakan pun beragam, mulai dari manik-manik berbentuk bunga hingga huruf.

"Meronce bukan hanya sekadar membuat hiasan, Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai estetika, kesabaran, dan ketelitian pada anak-anak".  Ujar Dwi selaku wakil kelompok 11 KKN UMAHA. selain itu kegiatan ini juga sejalan dengan tujuan KKN untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. 

"Melalui kegiatan meronce ini, kami berharap dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal dan meningkatkan kreativitas anak-anak," ujarnya." 

Mahasiswa KKN memberikan teknik dasar meronce manik-manik dengan benar/dok. pri

Mahasiswa KKN Antusiasme anak-anak sangat tinggi. Mereka terlihat begitu bersemangat dalam menciptakan karya seni mereka. Hasil karya mereka pun beragam, mulai dari gelang, cincin, gantungan kunci hingga kalung. Semua karya mereka mendapatkan apresiasi yang tinggi dari warga.

hasil karya anak-anak dusun klinter /dok. pri

Salah satu peserta, Nisa 7 tahun. mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini. "Saya jadi bisa membuat hiasan untuk aksesoris saya dan kakak saya" ujarnya dengan riang.

Kegiatan meronce ini tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga bagi masyarakat Dusun Klinter. Kegiatan ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk berkumpul, berkreasi, dan belajar bersama. Selain itu, kegiatan ini juga membantu melestarikan budaya meronce yang semakin jarang ditemui.

Proses finishing meronce gelang/dok. pri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline