Lihat ke Halaman Asli

Seberapa besarkah pengaruh teori belajar dalam pembelajaran?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seberapa besarkah pengaruh teori belajar dalam pembelajaran?

Jangan salah, tanpa teori yang sudah kita kenal sekarang, apakah kita akan menyangka sampai seperti sekarang ini dalam pembelajaran? Tentu tidak.
Berkat teori-teori yang telah dimunculkan oleh para ahli, kita dapat mengerti dan menganalisa serta mengamati tentang pembelajaran yang akan kita jalani. Terutama memahami dalam segi peserta didik.

Memang banyak sekali teori-teori yang bermunculan dan memilki keunggulan serta kelemahan tersendiri, tetepi justru itu yang membantu kita. Untuk pertama kali kita bahas tentang teori behavioristik.

Thorndike?? Asingkah di telinga para pendidik ? saya rasa tidak. Bagaimana tidak, teori yang dikemukaan olehnya yang berkaitan dengan S-R yang dieksperimenkan dengan hewan kucing yang dimasukkan dalam kotak kemudian dikunci dan dibiarkan lapar. Kemudian diimini-iming dengan makanan yang ada diluar kotak tersebut. Sudah dapat kita bayangkan apa yang akan dilakukan oleh kucing tersebut. Mencoba keluar dan mengambil makanan tersebut. Bisa kita kaitkan dengan pembelajaran bahwa  Sebelum guru dalam kelas mulai mengajar, maka anak-anak disiapkan mentalnya terlebih dahulu. Misalnya anak disuruh duduk, reward dan punishment sehingga memberikan motivasi proses belajar mengajar yang rapi, tenang dan sebagainya. Atau guru mengadakan ulangan yang teratur, bahkan dengan ulangan yang ketat atau sistem drill. Dan guru memberikan bimbingan, pemberian hadiah, dan pujian.

Pavlov?? Siapa lagii? Tentunya kenal dengan psikolog ini. Yang terkenal dengan clasical conditioning. Teori ini terkenal dengan percobaannya dengan hewan anjing. Anjing yang dibiarkan lapar kemudian Pavlov menggunakan daging dan bunyi bel sebagai rangsangan (stimulus) dan anjing mengeluarkan air liur sebagai respon. Pertama, Pavlov menghadirkan sekerat daging kepada anjing, anjing itu menunjukkan peningkatan pada air liurnya. Kedua, Pavlov membunyikan bel tanpa menunjukkan daging, anjing itu tidak mengeluarkan air liur. Kemudian Pavlov melanjutkan untuk menghubungkan daging dan bunyi bel. Daging diberikan kepada anjing setelah bel dibunyikan.

Setelah berulang-ulang mendengar bunyi bel sebelum menerima makanan, anjing tersebut mulai mengeluarkan air liur segera setelah bel berbunyi. Setelah beberapa waktu, anjing itu akan mengeluarkan air liur hanya pada bunyi bel, bahkan ketika makanan tidak diberikan.

Dalam percobaan tersebut, daging merupakan stimulus yangtidak dikondisikan(unconditoned stimulus), hal ini menyebabkan anjing bereaksi dengan cara khusus. Reaksi yang terjadi karena stimulus yang tidak dikondisikan tadi disebut respon tak terkondisikan (unconditioned response). Bel merupakan stimulus yang dikondisikan (conditioned stimulus). Meskipun pada awalnya tidak berpengaruh, setelah bel dipasangkan dengan daging, pada akhirnya bunyi bel itu sendiri menghasilkan respons pada anjing, walaupun tanpa kehadiran daging. Respon anjing terhadap bunyi bel inilah yang dimaksud dengan conditioned response.

Dengan adanya stimulus berupa hadiah (reward) yang diberikan kepada peserta didik dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa lebih tertarik pada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh , tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi. Contohnya yaitu pada awal tatap muka antara guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru menunjukkan sikap yang ramah dan memberi pujian terhadap murid-muridnya, sehingga para murid merasa terkesan dengan sikap yang ditunjukkan gurunya.

Kita sambung minggu depan dengan teori operant conditioning milik B. F. Skinner..
-aku hari ini-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline