Lihat ke Halaman Asli

Mungkinkah Menjadi Kaya dengan Menulis?

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jawabannya mungkin “ya” mungkin “tidak”. Pertanyaan ini menarik, menggelitik, dan memotivasi siapa saja yang menginginkan penghasilan dari pekerjaan ini. Di antara mereka tentu ada yang berhasil mencapai tujuannya, ada pula yang tidak. Saya termasuk di antara penulis yang belum mengarahkan fokus ke sini, karena  tujuan menulis yang berbeda dari awal.

Mengapa saya tidak memperoleh uang yang cukup dari menulis? Karena: pertama, tujuan utama bukanlah materi. Kedua.saya mengirim tulisan melulu hanya pada harian lokal yang honorariumnya sangat jauh berbeda dengan honorarium koran nasional. Ketiga, saat itu saya belum rutin menulis dan konsisten mengirim tulisan ke media-media massa yang lain. Keempat, karena belum rutin, tidak disiplin, tidak konsisten dalam menulis, tentu saja hasilnya akan biasa-biasa saja. Kualitas tulisan saya masih belum layak disandingkan dengan para penulis profesional lainnya.

Sampai kemudian saya menemukan koleksi buku lama dari rak buku yang berjudul “Menjadi Kaya dengan Menulis” karya Rs. Rudatan, Andi Offset, 2006, saya mulai mempelajari dan akhirnya menemukan banyak kesamaan antara saya dengan penulis buku ini. Bukan kesamaan dalam hal mendapat uang yang banyak dari profesi menulis ini, melainkan kesamaan dalam mengawali dan usaha mendisiplinkan diri melakukan aktivitas menulis setiap hari.

Awalnya saya sempat tergoda dengan pemaparan penulis buku ini. Tergoda untuk mendapatkan uang dari menulis. Tapi tak lama kemudian, saya kembali mengingatkan diri akan tujuan besar saya kenapa selalu mau menulis. Bahwa tujuan berbagi ilmu dan manfaat serta memperoleh amal jariyah jauh lebih tinggi dibandingkan tujuan untuk memperoleh materi. Dan salah satu rumus keberhasilan yang saya percayai adalah: nikmatilah pekerjaanmu, serta berbagilah dengan sesama, maka niscaya engkau akan mendapatkan banyak kelimpahan, termasuk di dalamnya kelimpahan materi.

Meskipun tujuan penulis buku ini adalah untuk memotivasi dan membantu para penulis pemula agar mampu meningkatkan kualitas kepenulisannya  steb by step, sehingga mampu mendatangkan income jutaan per bulan, namun tips-tips yang dipaparkan sangat membantu siapa saja yang ingin mengasah diri dalam hal kualitas kepenulisan.

Mengenali type penulis

Menurutnya ada empat kelompok sosok penulis dilihat dari aktivitas kepenulisannya.

  • Kelompok pertama, mereka yang belum pernah menulis karangan sama sekali tetapi mempunyai hasrat untuk menjadi penulis di media massa.
  • Kelompok kedua, adalah mereka yang sudah pernah menulis atau beberapa kali menulis dan satu dua kali mengirimkannya ke suatu media tetapi tulisannya belum ada yang dimuat dan mereka kemudian berhenti menulis. (Di Kompasiana, Anda tak perlu khawatir karena 99,999 persen akan dimuat sepanjang tidak mengandung unsur pornografi atau SARA).
  • Kelompok ketiga, adalah mereka yang sudah beberapa kali menulis. Satu dua tulisan tersebut telah dimuat di media massa, tetapi kemudian berhenti menulis.
  • Kelompok keempat, adalah mereka yang sudah sering menulis dan sering pula dimuat. Mereka sudah punya pengalaman, baik dalam hal teknik menulis maupun cara mengirimkan tulisan tersebut hingga dimuat di media massa.

Yang menarik dari buku ini adalah, ternyata untuk menjadi penulis profesional itu pun harus disiplin. Penulis yang menghasilkan naskah setiap tiga hari sekali ini menyatakan bahwa menulis satu tulisan per minggu bukanlah kerja profesional, melainkan masih merupakan pekerjaan penulis kebanyakan.

Saya semakin semangat dan tertantang membaca  buku ini. Saya berharap para pembaca pun demikian. Selamat berkarya......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline