Lihat ke Halaman Asli

Maulani Pradiana

Seorang guru, penulis, pembaca, dan pemimpi.

S1 VS S2, What to Expect? "Tidak Semulus yang Dibayangkan"

Diperbarui: 17 Desember 2023   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: dokumen pribadi

Halo Sedulur,

sudah lama saya tidak mampir dilapak ini. Sekilas info saat ini saya sedang menempuh pendidikan Pascasarjana di sebuah universitas swasta di pulau jawa. 

Hari ini saya ingin berbagi insight sebagai maba (meski sudah beranak dua) S2 di semester 1 menjelang akhir ini.

Sejak saya menempuh profesi menjadi guru, keinginan saya untuk menempuh s2 selalu menggebu-gebu terutama di PTN terfavorit yang tidak kesampaian saat dulu s1. Namun harapan itu harus kandas, karena PTN tersebut berjarak 3 jam perjalanan dari kota saya bertugas. Akhirnya saya memilih untuk melanjutkan S2 di kampus yang dekat dengan kota saya dinas.  Universitas yang saya pilih adalah universitas swasta. Disini saya akan menceritakan apa perbedaan saat S1, dan di S2. Opini saya ini semoga dapat membantu para sedulur yang berencana menempuh S2.

1. S2 tugas dituntut lebih berkualitas

Saat saya S1, apalagi saat masih semester 1 . Ketika ditugaskan membuat makalah, tentunya dosen saya sangat memaklumi apabila ada kesalahan-kesalahan. Namun saat S2, dosen saya lebih berekspektasi tinggi dengan tugas yang dibuat, meskipun saya dan rekan-rekan saya, pada dasarnya sudah lama tidak kuliah (jarak dari s1 dan s2 yang jauh).

2. Ketika S2 saya tersadar bahwa, rekan-rekan kita adalah orang yang profesional serta banyak yang jago public speaking.

Situasi ini sangat berbeda dibandingkan saat saya S1, dimana rekan-rekan saya adalah sama seperti saya, bocah bau kencur lulusan SMA. sedangkan di S2 banyak rekan saya yang merupakan guru senior bahkan wakil kepala sekolah, yang tentunya kemampuan public speakingnya tidak diragukan lagi

Sejauh ini dua hal ini lah yang membuat saya sedikit tertampar. Saya kira dengan kuliah di swasta apalagi mengambil kelas karyawan, maka semua akan hanya "formalitas" belaka. Namun saya salah, meski kampus swasta dan kelas karyawan, namun pendidikan yang saya terima, menurut saya, tetap berkualitas. Buktinya, meski 2 poin diatas adalah keluh kesah saya, tapi pada kenyataannya 2 poin itulah yang menjadi pemicu bagi saya untuk terus berkembang.

sekian terimakasih,

semoga bermanfaat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline