Lihat ke Halaman Asli

Dari Iseng Jadi Langgeng Bersama KRL Commuter Line Jogja-Solo

Diperbarui: 3 September 2023   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stasiun Ceper // Dokumentasi Pribadi

Bolak balik Klaten-Sleman menjadi rutinitas saya dan istri hampir setiap bulannya. Pasalnya, semenjak menikah pada tahun 2015 lalu, kami menetap di kota kelaharian saya di Kabupaten Klaten.

Sebelumnya, kami selalu mengendarai sepada motor untuk berkunjung ke rumah orang tua yang ada di Sleman. Namun semenjak dikaruniai seorang anak, kami mulai memikirkan beragam cara agar aman dan nyaman selama perjalanan bolak balik Klaten-Sleman. Hal itu kami lakukan demi kesehatan anak kami.

Jika tetap mengendarai sepeda motor. Waktu tempuh perjalannya cukup lama sekitar 1,5 jam, ditambah debu dan terik panas matahari. Belum lagi jika memasuki musim hujan.

Pada tahun pertama usia anak kami, kami pun memutuskan untuk menggunakan moda transportasi jasa layanan ojek online (ojol). Tarif ojol untuk kendaraan roda empat dari rumah menuju tempat tinggal orang tua kami di Sleman sekitar Rp270.000 untuk satu kali perjalanan, jika bolak balik maka harus merogoh kantong sekitar Rp540.000.

Rutinitas itu kami lakukan selama beberapa bulan. Sampai akhirnya anak kami menginjak usia tahun kedua, kami mendapat informasi bahwa Stasiun Ceper yang sebelumnya tidak beroperasi akan kembali dihidupkan untuk mendukung rute perjalanan KRL Commuter Line relasi Jogja-Solo.

Kami awalnya tidak terlalu menghiraukan informasi tersebut.

Pada pertengahan tahun 2021, ketika saya dan istri sedang berbelanja di Pasar Klepu, Ceper. Kami iseng-iseng datang ke Stasiun Ceper yang kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh. Ternyata kondisi Stasiun sudah jauh lebih bagus dibandig beberapa tahun sebelumnya. Dari luar gerbang juga terlihat ada beberapa petugas KAI Commuter yang berjaga. 

Kami akhirnya masuk ke area stasiun untuk menanyakan mekanisme menaiki KRL Commuter Line relasi Jogja-Solo. Melihat kami yang celingak-celinguk di halaman depan stasiun, salah seorang petugas lantas mendatangai kami. Dengan diselimuti rasa kepo, kami mengajukan beragam pertanyaan dan dijawab antusias oleh petugas.

Disitu, kami diberi penjelasan bahwa untuk menaiki KRL Jogja-Solo harus memiliki Kartu Multi Trip (KMT). Harga KMT kalau tidak salah waktu itu sekitar Rp30.000 dan sudah termasuk saldo Rp10.000. Sementara untuk menaiki KRL Jogja-Solo tarifnya hanya Rp8.000 untuk satu kali perjalanan. Salah satu petugas di stasiun juga menjelaskan bahwa KMT tidak memiliki masa kadaluarsa.

Setelah mendengar penjelasan dari petugas KAI Commuter hampir setengah jam, saya dan istri akhirnya berembuk sebentar. Secara budget, menaiki KRL Jogja-Solo jelas jauh lebih murah dibanding dengan moda transportasi lainnya yang pernah kami naiki. Sesuai hitung-hitungan, dengan tarif Rp8.000 per orang untuk satu kali perjalanan, artinya untuk perjalanan bolak balik Klaten-Jogja hanya Rp16.000 per orang. Sehingga kami berdua hanya perlu merogoh kantong Rp32.000 untuk bolak balik Klaten-Jogja. Tarifnya jauh lebih murah bahkan dibanding dengan menaiki sepeda motor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline