"Tongkat kayu dan batu jadi tanaman" kalimat tersebut merupakan penggalan dari lirik lagu Kolam Susu yang dibawakan oleh grup band legendaris tanah air, Koes Plus.
Senada dengan penggalan lirik tersebut, dalam kenyataannya, negeri ini memang dianugerahi kekayaan alam yang melimpah. Mulai dari tumbuh-tumbuhan, rempah-rempah, hingga kebutuhan pokok warga semuanya tersedia di negeri yang merdeka pada 17 Agustus 1945 ini.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak warga yang belum mampu mengolah potensi alam tersebut dengan maksimal. Hal tersebut akhirnya berdampak terhadap perekonomian warga. Karena hasil alam yang dijual oleh warga tersebut seringkali dihargai sangat murah oleh penadah.
Dalam rangka memaksimalkan potensi alam tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok Movement Sat-Set UNUSIA Jakarta mengadakan Pelatihan Wirakarya terhadap pemuda-pemudi Kampung Cijaura Desa Cidokom Kec. Rumpin Kab. Bogor.
Pelatihan Wirakarya ini meliputi pengolahan bambu dan lengkuas agar menjadi suatu produk yang mempunyai nilai jual yang tinggi. Olahan bambu dalam Pelatihan Wirakarya ini dibuat menjadi alat-alat rumah tangga, seperti nampan, gelas, ukiran kaligrafi hingga hiasan lampu. Sementara untuk olahan lengkuas diolah menjadi suatu minuman kesehatan yang dikemas secara kekinian dalam bentuk jus dan diberi perasa makanan.
Pelatihan Wirakarya ini diikuti kurang lebih 20 pemuda-pemudi Kampung Cijaura, dan dimentori oleh mentor yang sudah beroengalaman dalam bidangnya masing-masing.
Setelah pelatihan ini berakhir, setiap peserta pelatihan diharuskan untuk membuat masing-masing satu produk dari olahan bambu dan lengkuas, untuk selanjutnya akan dipasarkan dengan dibantu oleh Kelompok KKN Movement Sat-Set UNUSIA Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H