Lihat ke Halaman Asli

Maulana Setyo

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta

Sejarah Singkat Jendral Besar Dr. Abdul Haris Nasution dan Hubungannya dengan Teori Sosiologi

Diperbarui: 8 Juli 2024   04:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada 17 Agustus 1945 paska indonesia merdeka, bangsa Indonesia harus menghadapi bahaya yang amat besar yaitu adanya kelompok organisasi paham kiri yaitu PKI (Partai Komunis Indonesia) yang ber ideologi Komunisme. Organisasi yang dipimpin oleh D.N Aidit itu memberontak kepada NKRI karena ingin menguasai penuh negara dan mengubah ideologi dari Pancasila menjadi Komunisme. 

Peristiwa penting bersejarah itu adalah G 30 S/PKI, kejadian tersebut merupakan tragedi berdarah nasional yang sangat mengancam NKRI, PKI mentargetkan petinggi-petinggi militer NKRI dan berusaha menculik dan membunuh para petinggi militer. Dalam daftar mereka salah satunya yaitu ada Jendral Besar Dr. Abdul Haris Nasution. Beliau berhasil melarikan diri dari sergapan tentara CAKRABIRAWA yang mendatangi rumah beliau, tetapi anak beliau yaitu Ade Irma Suryani dan Ajudan Lettu Pierre Tendean menjadi korban kekejian tentara PKI.

Pada tahun 1949 Ir. Soekarno memberikan kepercayaan kepada Kolonel Abdul Haris Nasution untuk menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat, kemudian beliau pindah ke Jakarta dan menempati kediaman yang telah diberikan oleh mertua. Pada tanggal 1 Oktober 1965 di kediaman beliau terjadi peristiwa kejam G 30 S/PKI yang berencana menculik dan membunuh Jendral Abdul Haris Nasution. Dengan pengalaman dan insting militer bertempur, Jendal Nasution berhasil menyelamatkan diri dari serbuan tentara PKI melalui pintu belakang dan melompati  tembok tinggi ke samping menuju wisma dengan sudah berdiskusi dengan istrinya.

Hubungan antara kejadian Jendral Besar Dr. Abdul Haris Nasution yaitu melompati tembok tinggi ke samping menuju wisma dengan teori sosiologi adalah (Teori Tindakan Komunikatif), yaitu sebelum beliau melompat beliau ada berdiskusi sebentar oleh istrinya sebelum beliau melakukan tidakan untuk memanjat dan menyebrangi tembok tinggi demi agar selamat dari serbuan tentara PKI Cakrabirawa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline