Desa Sumberjambe merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember. Desa ini berada di bawah kaki Gunung Raung dan memiliki kondisi sumberdaya perairan yang melimpah, hal ini memungkinkan masyarakatnya memiliki profesi sebagai petani. Adapun beberapa komoditas yang ditanam oleh masyarakat di Desa Sumberjambe yaitu padi, jagung, cabai, tomat dan tembakau. Namun, dikarenakan melimpahnya air di desa ini menjadikan padi sebagai komoditas utama.
Budidaya padi yang dilakukan oleh masyarakat tidak luput dari adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), banyak petani yang mengeluhkan tentang kerusakan pada lahan budidayanya akibat serangan OPT. Pengendalian OPT yang dilakukan oleh masyarakat di desa ini dapat dikatakan kurang tepat, hal ini dikarenakan pengendalian tidak didasari atas pengetahuan tentang jenis OPT apa yang menyerang, berapa banyak OPT yang menyerang, berapa besar kerusakan yang disebabkan oleh OPT dan dan berapa banyak dosis serta jenis pestisida yang seharusnya digunakan.
Merespon keresahan yang dirasakan oleh petani di Desa Sumberjambe, Tim pengabdian dari Kelompok Riset Rekayasa Agroekosistem (KeRis RA) melakukan kegiatan monitoring dan identifikasi OPT guna mengimplentasikan Agroecosystem Analysis (AESA). Kegiatan monitoring dan identifikasi OPT dilakukan pada Kamis (6 Juli 2023), yang berlokasi di lahan sawah milik petani di Dusun Gundang, Desa Sumberjambe. Kegiatan ini sedikitnya diikuti oleh 25 orang petani yang tergabung dalam kelompok tani (Setia Tani).
Kegiatan monitoring dan identifikasi dikemas dalam bentuk pengambilan sampel hama, tanaman yang terserang penyakit hingga gulma, yang pada akhirnya dijadikan ilustrasi dalam bentuk gambar guna mengetahui peranan dari masing-masing komponen dan interaksinya dalam agroekosistem padi milik petani.
Kegiatan ini memiliki respon positif dan menunjukkan antusiasme yang baik dari petani yang hadir dalam kegiatan ini, hak ini dikarenakan dengan adanya kegiatan ini dapat menyelesaikan keresahan petani akibat serangan OPT dan harapannya setelah diadakannya kegiatan ini masyarakat dapat mengendalikan OPT sehingga tidak lagi merugikan secara ekonomi dan tidak menimbulkan resiko gagal panen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H