Lihat ke Halaman Asli

Maulana Ichsan

Penulis bebas

Berita Nikuba dan Pembusukan Jurnalisme Sains

Diperbarui: 11 Juli 2023   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Kimberly Carrigan (Pinterest)

Pada sore hari yang belum lama pergi, publik dikejutkan dengan berita tentang sosok Aryanto Misel beserta temuannya. Pria asal Cirebon ini viral setelah alat konversi air menjadi bahan bakar buatannya dilirik perusahaan otomotif asal Italia. Ia dianggap berhasil menemukan bahan bakar terbarukan (atau setidaknya "pengganti bahan bakar konvensional") yang diberi nama Nikuba, akronim dari "Niku Banyu" (Ini Air). Namun nasib Aryanto seolah miris akibat tidak mendapatkan penghargaan di negeri sendiri. Ya, begitulah kira-kira narasi yang digambarkan oleh platform media arus utama.

Para penulis artikel berita terkait temuan Aryanto Misel pun memberi judul yang meledak-ledak, bak memotret sang penakluk dunia yang tak dianggap. Berikut saya berikan beberapa contoh yang diambil dari web-web ternama. Misalnya tvOneNews.com memberi judul "Dulu Dicemooh BRIN, Nikuba Buatan Aryanto Misel Kini Go Internasional". Selain itu, ada juga artikel berjudul "Sosok Aryanto Misel Penemu Nikuba, Dulu Diremehkan, Kini Dilirik Lamborghini, Ducati & Ferrari" yang dipublikasikan Tribun Jabar. Tak kalah heroik, Disway.id menulis judul "Teknologi Nikuba Diadopsi Ferrari Hingga Ducati, Aryanto Misel Dapat Pujian Setinggi Langit: Profesor Tanpa Gelar!" dalam berita yang dipublikasi pada Senin (03/07) lalu. Judul-judul seperti itu membuat nama Aryanto Misel menjadi viral.

Artikel yang tersebar dan menjadi berita viral kemudian dikonsumsi begitu saja oleh para netizen. Sudah bisa ditebak, tak sedikit yang memberi respons negatif terhadap buruknya perilaku pemerintah kepada Nikuba temuan Aryanto. Alih-alih skeptis dengan publikasi-publikasi media yang memuji Nikuba setinggi langit dan menjatuhkan institusi pemerintah sendiri, netizen justru mudah bias akibat terpancing. Sikap skeptis mereka hilang. Emosi semakin meninggi. Hasilnya mereka langsung mempercayai begitu saja berita yang ada. Mereka menganggap pemerintah telah abai dan tidak peduli pada "kepintaran" rakyatnya.

Lantas, bagaimana alur Aryanto Misel dapat mengudara dan membuat ratusan netizen menjadi geram terhadap sikap acuh Pemerintah Indonesia---dalam konteks ini diwakilkan oleh BRIN? Siapa yang bertanggung jawab memainkan dan menarik ulur gerak pendapat netizen? Dan yang paling penting: apakah Aryanto benar-benar menciptakan alat energi terbarukan, diundang Lamborghini, Ducati, dan Ferrari, serta dikacangin pemerintah, sehingga penghakiman netizen terhadap dosa BRIN bersifat shahih? Atau sebaliknya, ini hanya gimmick semata?

Tentang Alat Milik Aryanto Misel

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Aryanto menamai Nikuba sebagai akronim dari "Niku Banyu". Tindakan itu bukanlah tanpa alasan. Nikuba diklaim mampu membuat bahan bakar kendaraan bermesin dari air dengan cara mengonversikan air menjadi hidrogen. Dilansir dari Detik.com, Suara.com, dan Kompas.com, Aryanto menjelaskan kalau kandungan air dapat menjadi hidrogen karena di-elektrolisis-kan dan dipisahkan dengan oksigen. Hidrogen yang telah terpisah dialirkan ke dalam ruang pembakaran pada mesin kendaraan bermotor. Sementara itu, oksigen yang terpisah akan mengalami proses elektrolisis kembali menjadi hidrogen dan kemudian dialirkan lagi ke ruang pembakaran. Teknologi ini dianggap bisa lebih hemat dari energi yang dikeluarkan bahan bakar minyak.

Lebih hebat lagi cerita yang dituturkan langsung dari Pak Aryanto sendiri. "Nikuba ini pernah diuji digunakan pulang-pergi dari Cirebon ke Semarang Cuma menghabiskan 1 liter air," ungkapnya, dikutip dari website DPRD Cirebon (4/7/2023). Wajar jika ada pembaca yang bereaksi: "Wow, benar-benar hebat!" 

Karena dianggap sebagai alat baru yang mutakhir, penemuan Aryanto terdengar hingga ke Negeri Pizza. Pria pencipta Nikuba itu pun diundang ke Milan untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Bahkan tersiar kabar kalau perusahaan otomotif besar di Italia seperti Lamborgini, Ducati, dan Ferrari melirik dan juga ingin mengontrak Nikuba.

Hingga saat ini, Aryanto mengupayakan adanya hak paten atas temuannya. Aryanto menyatakan kalau Nikuba dijual dengan harga 4,5 juta Rupiah. Dalam perkembangannya, konon Nikuba sudah dipasang pada 31 unit kendaraan dinas TNI. Sebanyak 30 unit dipasang pada kendaraan TNI Kodam III/Siliwangi, sementara 1 unit lainnya dipakai anggota TNI Koramil Lemahabang. Bahkan katanya anggota TNI Koramil Lemahabang mengungkapkan kalau dirinya hanya memerlukan kurang dari setengah liter air selama empat hari kerja di area tugasnya.

Akan tetapi apakah kalian tahu kalau Nikuba buatan Aryanto sudah pernah viral dan menjadi ramai setahun lalu? Tentu saja, Nikuba bukanlah barang baru kemarin sore yang naik daun beritanya belakangan ini. Menurut pengakuan Aryanto dalam wawancaranya dengan BBC tahun lalu, dirinya sudah merancang Nikuba sejak lima sampai enam tahun terakhir. Tahun ini berarti Aryanto sudah menyibukkan diri dengan Nikuba selama enam tahun atau lebih. Jika memang sudah lebih dari enam tahun dan sudah viral di tahun lalu, mengapa belakangan ini kembali tren beritanya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline