Lihat ke Halaman Asli

Potensi Wilayah Kabupaten Balangan: Peluang Pembangunan di Sektor Pertanian dan Perkebunan

Diperbarui: 8 November 2024   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Maulana Habibi
Program Studi Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Potensi Wilayah Kabupaten Balangan: Peluang Pembangunan di Sektor Pertanian dan Perkebunan

Kabupaten Balangan di Kalimantan Selatan memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama dalam sektor pertanian dan perkebunan, yang menjadi peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan analisis tahun 2021, beberapa kecamatan di Balangan memiliki komoditas unggulan yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Potensi Pertanian di Kabupaten Balangan

Analisis menggunakan metode Location Quotient (LQ) menunjukkan bahwa kecamatan Lampihong dan Batu Mandi memiliki sektor pertanian yang unggul, dengan nilai LQ di atas 1. Ini berarti kedua kecamatan tersebut memiliki keunggulan komparatif dibandingkan wilayah lain, yang dapat menjadi sektor basis untuk mendukung perekonomian daerah.

Misalnya, di Kecamatan Lampihong, komoditas seperti jahe dan lengkuas dikategorikan sebagai komoditas unggulan, sementara cabe besar dan kacang panjang masuk dalam kategori andalan. Di Kecamatan Halong, cabe besar dan wortel menjadi komoditas unggulan, sementara beberapa komoditas lain, seperti lidah buaya, tergolong tertinggal. Data ini diilustrasikan pada peta sektor pertanian di setiap kecamatan, yang menunjukkan persebaran potensi unggulan hingga prospektif.

Potensi Perkebunan

Sektor perkebunan juga menunjukkan potensi yang menjanjikan di Balangan. Beberapa kecamatan, seperti Awayan dan Paringin Selatan, memiliki komoditas basis seperti kelapa sawit, kelapa, dan karet yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kontribusi ekonomi lokal. Namun, sebagian besar komoditas di sektor ini masih berada dalam kategori prospektif atau tertinggal. Hal ini berarti perlu adanya langkah-langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi.

Peta sektor perkebunan juga mengilustrasikan bahwa potensi unggul dalam komoditas perkebunan tersebar secara merata di beberapa kecamatan. Sementara itu, kategori prospektif dan tertinggal menunjukkan peluang untuk peningkatan kualitas dan volume produksi di masa mendatang.

Strategi Pengembangan

Dengan adanya klasifikasi potensi wilayah ini, pemerintah daerah dapat merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Pengembangan pada komoditas unggulan dapat difokuskan untuk menghasilkan produk bernilai tambah dan mendorong industri hilir, sementara komoditas prospektif memerlukan dukungan teknologi dan infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline