Lihat ke Halaman Asli

Wanita yang Terluka

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13750158171469923809

http://berkozturk.deviantart.com

Wanita itu berdiri di ujung hari. . .

Menanti dari waktu ke waktu

Menunggu redanya hujan berganti setitik cahaya

Rambutnya yang hitam kemerah – merahan permadani. . .

Terurai menjuntai kearah jantungnya yang surga

Matanya senja cokelat layaknya buah sawo. . .

Ada bekas – bekas getir di sana

Pertanda air mata pernah dijatuhkan

Nyaris menenggelamkan semuannya, termasuk jiwanya

Jemarinya juga pernah terluka. . .

Sebab pernah terlalu erat menggenggam hatinya yang patah, sendirian~

Bibirnya yang merah muda juga nampak pernah mengeluarkan kata – kata terdalam tentang rasa

Tentang cinta dan rindu terakhir yang masih tersisa pada liangnya

Kini, aku hadir dengan berjuta ingin. . .

Salah satunya menyeka lukanya

Mengkiamatkan kesedihan dari masa lalunya

Agar dia dapat kembali mencinta. . .

Tanpa pernah~

meminta.

~MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline