Lihat ke Halaman Asli

Peziarah di antara Kehidupan dan Kematianmu yang Kelam, Aline

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada salju dimatamu, Aline
Ada tanda kesedihan sudah lama membeku disana

Ketika sinar matahari pun tidak sanggup meluluhkannya…
Ketika jarum jam terus berputar dan tak mampu menghapuskan apa-apa

Aline kau menolak lupa akan sayatan-sayatan kenangan yang bermuara di setiap malam
Karena luka sudah terlalu tajam

Dan Kau mendendam, Aline

Kau habiskan beribu-ribu jejak langkah kaki menjauh yang sebenarnya kau hanya berputar-putar…
Hanya karena terlalu ketar

Katamu ini semua sudah terlalu jaddah
kenangan yang terlalu memekikkan gendang telinga, kata yang selalu indah

Kau terus menebak-nebak akankah kiamat tiba
Atau hanya seperti disebuah cafe yang sepi peminatnya…

Kau hanya merasa sendirian

Kenapa kenangan tidak seperti orang yang meninggalkanmu. . .
Pergi begitu saja tanpa harus ada jejak yang berbekas

Tidakkah setetes embun yang terjatuh di semangkuk supmu pagi tadi
Seperti kesedihan yang tertumpah dimasih banyak kebahagiaan yang tersisa?

Aline!!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline