Lihat ke Halaman Asli

Maulana Firmansyah

Mahasiswa 17 Agustus 1945 Surabaya

Dimsum Kupang Bisa Menjadi Ide Usaha di Desa Balonggabus

Diperbarui: 7 Juni 2024   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimsum Kupang (Sumber Maulana Firmansyach)

Dimsum awalnya merupakan kudapan dari wilayah selatan Tiongkok, termasuk Hong Kong, yang banyak dihuni oleh orang Kanton sebagai penciptanya. Kupang, kerang kecil dari Sidoarjo dan Surabaya, juga menjadi makanan khas yang melimpah di perairan pantai Sidoarjo.   Terdapat dua jenis kupang, yaitu kupang putih dan kupang merah, yang ditemukan di muara sungai dan arah laut. Desa Balunggabus di Sidoarjo memiliki potensi kupang melimpah, dan masyarakatnya mengolah kerang kupang menjadi inovasi makanan dimsum kupang, memadukan kupang dengan dimsum khas negara lain, untuk mendorong perekonomian desa. Desa Balonggabus merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Candi Sidoarjo. Desa ini merupakan salah satu desa yang luas wilayahnya paling kecil dibandingkan dengan desa lain yang berada di wilayah kecamatan Candi. Desa balonggabus merupakan salah dua dari desa yang ikonik dengan kupangnya. Produk olahan kupang yang sangat terkenal tentunya lontong dan juga ada beberapa produk hasil olahan kupang seperti peyek kupang, kerupuk kupang, petis kupang, dan lain-lain. 

Foto dengan mitra desa Balonggabus Sidoarjo (Sumber Maulana Firmansyach)

Inovasi produk olahan kupang bagi masyarakat dapat membantu pelaku UMKM untuk meningkatkan ekonomi. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pengolahan kupang dalam pembuatan dimsum untuk pengembangan produk UMKM. Kegitan ini dilakukan di UMKM yang berada di Desa Balonggabus dengan fokus tema inovasi dan teknologi guna mancapai sdgsdi desa Balonggabus. Masyarakat diharapkan dapat melakukan pengembangan seiring berjalannya waktu. Pengembangan dalam produk hasil bumi yang ditawarkan maupun dijual belikan yang pada akhirnya akan memberikan kesan positif  terhadap konsumen. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline