Dimsum awalnya merupakan kudapan dari wilayah selatan Tiongkok, termasuk Hong Kong, yang banyak dihuni oleh orang Kanton sebagai penciptanya. Kupang, kerang kecil dari Sidoarjo dan Surabaya, juga menjadi makanan khas yang melimpah di perairan pantai Sidoarjo. Terdapat dua jenis kupang, yaitu kupang putih dan kupang merah, yang ditemukan di muara sungai dan arah laut. Desa Balunggabus di Sidoarjo memiliki potensi kupang melimpah, dan masyarakatnya mengolah kerang kupang menjadi inovasi makanan dimsum kupang, memadukan kupang dengan dimsum khas negara lain, untuk mendorong perekonomian desa. Desa Balonggabus merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Candi Sidoarjo. Desa ini merupakan salah satu desa yang luas wilayahnya paling kecil dibandingkan dengan desa lain yang berada di wilayah kecamatan Candi. Desa balonggabus merupakan salah dua dari desa yang ikonik dengan kupangnya. Produk olahan kupang yang sangat terkenal tentunya lontong dan juga ada beberapa produk hasil olahan kupang seperti peyek kupang, kerupuk kupang, petis kupang, dan lain-lain.
Inovasi produk olahan kupang bagi masyarakat dapat membantu pelaku UMKM untuk meningkatkan ekonomi. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pengolahan kupang dalam pembuatan dimsum untuk pengembangan produk UMKM. Kegitan ini dilakukan di UMKM yang berada di Desa Balonggabus dengan fokus tema inovasi dan teknologi guna mancapai sdgsdi desa Balonggabus. Masyarakat diharapkan dapat melakukan pengembangan seiring berjalannya waktu. Pengembangan dalam produk hasil bumi yang ditawarkan maupun dijual belikan yang pada akhirnya akan memberikan kesan positif terhadap konsumen. Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H