Lihat ke Halaman Asli

Khusus Nasabah BRI, Berikut Tips Terhindar dari Skimming

Diperbarui: 30 Maret 2018   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: keuangan.kontan.co.id

Lemahnya sistem IT perbankan Bank Rakyat Indonesia (BRI), membuat sejumlah nasabah merugi. Akhir-akhir ini para nasabah BRI khususnya di daerah Kediri Jawa Timur. Banyak yang melakukan pengaduan mengingat adanya transaksi misterius. Kejadian ini membuat nasabah yang tidak merasa melakukan transaksi panik.

Bukan hanya di Kediri, kasus serupa juga merambah keberbagai daerah di Indonesia.banyak nasabah yang ikut merasa kehilangan uang padahal mereka tidak melakukan transaksi apapun. Hilangnya jumlah uang sangat beragam ada yang Rp. 500 ribu hingga Rp. 40 juta.

BRI merupakan Bank milik negara, kantor cabang yang mampu menjangkau masuk ke desa-desa menjadikan BRI bank terbesar dan paling dipercayai di Indonesia. Namun dengan adanya transaksi misterius tersebut, warga ramai-ramai memblokir tabungan mereka.

Pihak BRI mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah tindak pencegahan untuk menangkal kejahatan dengan metode skimming kartu. Salah satunya dengan menutup transaksi kartu debit ke beberapa negara yang diindikasi merupakan sarang kejahatan skimming.

BRI menyarankan para nasabah untuk mengantisipasi terjadinya skimming kartu debit dengan mengganti kode rahasia PIN secara berkala. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan upaya bank mengamankan uang nasabah dengan memperbaiki sisi teknologi maupun kebijakan.

Selain itu BRI juga terus-menerus melakukan edukasi keamanan bertransaksi melalui sejumlah outlet. Outlet edukasi publik itu tak hanya diberikan melalui akun media sosial Twitter @kontakBRI, facebook BANK BRI, tapi juga melalui situs resmi bri, sms, email dan Kantor Cabang BRI seluruh Indonesia.

Berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian, menurut pihak BRI, hilangnya dana nasabah di Kediri tersebut terjadi karena adanya kejahatan skimming. "Ini adalah kejahatan perbankan, caranya adalah data nasabah pada kartu debit dicuri dengan menggunakan perangkat skimmer yang dipasang pada mesin ATM," kata Indra.

Bagi nasabah yang sudah terlanjur terkena kejahatan skiming tidak usah khawatir. BRI akan bertanggungjawab penuh terhadap kerugian yang dialami nasabahnya apabila hasil investigasi menunjukkan bahwa kebocoran dana di rekening terbukti karena kejahatan skimming. Namun jika transaksi misterius tersebut bukan karena skiming atau ada hal lain yang diakibatkan oleh kelalaian nasabah, BRI tidak akan tanggung jawab.

Sumber : ponsel terbaru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline