Lihat ke Halaman Asli

Kevin Akbar Maulana

Ridholloh fii kulli makan.

Mengulik Ibroh dari Lirik Legendaris "Lir Ilir"

Diperbarui: 23 Maret 2020   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sunan Kalijaga namanya, silau menyilau juga mentereng sebagai seorang tokoh agamawan juga sastrawan. Beliau dikenal sebagai penanam awal bibit islam di masa kepulauan ini, Nusantara. Bersama 8 tokoh lainnya yang di kenal sebagai Wali Songo atau Wali Sembilan. Berbagai metode dakwah yang beraneka ragam telah ditempuh oleh para wali ini, dari mulai lisan hingga kesenian. 

Sehingga dengan metode dakwah yang beraneka ragam ini, dapat dengan mudah diterima oleh para pribumi di bumi Nusantara ini yang disertai dengan seabreg keanekaragamannya. Dengan kedalaman ilmu yang dimiliki secara syari'at oleh beliau maka diciptakannya sebuah lirik lagu  yang mudah dicerna, bernafaskan islam (walau maknanya sengaja dikaburkan supaya mudah diterima), menyenangkan, cocok disemua kalangan, dan yang terpenting adalah survive disegala zaman sebagai salah satu metode dakwah yang membuat Islam membumi hingga hari ini. 

Meski lagu tersebut berbahasa Jawa, tapi lagu ini sangat populer di daerah yang tidak berbahasa Jawa, seperti halnya di Jawa Barat lagu ini sangat dikenal. lalu, seperti apakah makna dari lirik lagu tersebut, sebelum menuju kesana mari kita baca terlebih dahulu lirik dibawah, kemudian disambung artinya.

Lirik Lagu

Lir ilir lir ilir

Tandhure wus sumilir

Tak ijo royo-royo

Dhak senggu temanten anyar


Cah angon cah angon

Penekno Belimbing kuwi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline