Lihat ke Halaman Asli

Dasar Palestina Kelewatan

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1390467065454032612

"Palestina keterlaluan. Palestina itu kelewatan. Palestina itu gegabah. Apa ya ndak mikir kalau ngasih bantuan itu mbok ya jangan terlalu semangat gitu. Orang, wakil rakyat yang dibilang bijaksana dan baik hati di Indonesia sendiri saja saling menghina, gara-gara salah satu saingan partainya membantu korban banjir. Orang wakil rakyat Indonesia yang ganteng-ganteng, bersih, ayu, murah senyum, yang baik hati dan tidak sombong saja sekarang kebanyakan sibuk sendiri, rebutan tempat buat pantat mereka supaya bisa duduk di kursi jabatan kok, ketimbang peduli korban banjir. Ini malah, Palestina yang masih dibekap konflik belum berksudahan, kok ya mau-maunya peduli sama kami. Aduh, apa kata dunia? Saya kan jadi malu," ucapnya dalam hati. Dolkemen tak habis pikir ketika buka Facebooknya. Di Beranda ia dapati si Jonru update foto Palestina yang membuatnya marah, malu, bercampur-campur ndak jelas. Berikut, si Jonru menulis dalam catatan foto akun FB-nya : Kita Seharusnya Malu Pada Palestina Dulu, Palestina - dan Mesir - adalah dua negara pertama yang mendukung kemerdekaan RI. Lalu ketika negeri mereka butuh pertolongan, dan banyak masyarakat kita yang memberikan bantuan, kita justru sibuk mencela, "Ngapain mengurus luar negeri? Di dalam negeri saja masih banyak yang belum beres!" Hari ini kita dipermalukan lagi. Di saat negeri mereka masih luluh lantak oleh perang, di saat kita belum juga peduli pada mereka, namun justru Palestina yang mengirim bantuan kepada masyarakat Indonesia yang terkena musibah banjir. Betapa malunya kita pada Palestina. Mereka sangat mencintai kita. Tapi kita sendiri... sudahkah kita mencintai mereka?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline