Konsep "Tuhan Maha Asyik" menawarkan pandangan segar tentang spiritualitas Yang menekankan kebahagiaan, kedekatan, dan cinta dalam hubungan manusia Dengan Tuhan. Tiga tokoh yang memberikan kontribusi signifikan terhadap konsep Ini adalah "Sujiwo Tejo", "Buya Syakur", dan "Abu Marlo". Meskipun berasal dari latar Belakang yang berbeda, ketiganya memberikan perspektif yang unik namun saling Melengkapi tentang bagaimana kita dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam Kehidupan sehari-hari.
Sujiwo Tejo, seorang seniman multitalenta, menggabungkan berbagai bentuk seni Seperti dalang, penulisan, musik, dan akting untuk menyampaikan pandangan Spiritualnya. Dalam karyanya, ia sering menggambarkan Tuhan sebagai entitas yang "maha asyik", penuh kebahagiaan dan keceriaan.
1.Tuhan yang Dekat dan Menyatu dengan Kehidupan
Sujiwo Tejo percaya bahwa Tuhan dapat ditemukan dalam setiap momen Kehidupan, bukan hanya dalam ritus formal agama. Ia mengajak kita untuk Merasakan kehadiran Tuhan dalam hal-hal sederhana dan asyik, seperti musik, seni,Dan interaksi sosial. Bagi Sujiwo Tejo, seni adalah medium utama untuk Menyampaikan dan merasakan spiritualitas.
2.Spiritualitas yang Merdeka
Baginya, spiritualitas adalah sesuatu yang harus dirasakan dengan bebas danKreatif. Seni menjadi alat untuk menyampaikan pesan-pesan spiritual yang dapat Diakses oleh semua orang tanpa batasan dogma atau doktrin tertentu.
Buya Syakur: Agama yang Menyenangkan
"Buya Syakur Yasin" adalah seorang ulama yang dikenal karena pendekatannya yang Inklusif dan humanis dalam menyampaikan ajaran Islam. Ceramah-ceramahnya Penuh dengan humor dan kearifan, menjadikan agama lebih mudah diterima oleh Berbagai kalangan.
1.Tuhan yang Penuh Kasih
Buya Syakur menekankan bahwa Tuhan adalah Maha Pengasih dan Penyayang. Ia Mengajak umat untuk melihat Tuhan sebagai entitas yang penuh cinta dan Kehangatan, dan bahwa hubungan dengan Tuhan harus didasari oleh rasa cinta,Bukan rasa takut.