Lihat ke Halaman Asli

Mk25production

Influencer

Pemuda Rentan Terkena Skizofrenia: Ancaman Kesehatan Mental yang Kian Meningkat

Diperbarui: 13 Agustus 2024   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source photo: buzzfeed.com

Kasus skizofrenia pada pemuda kian meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup dan tekanan sosial yang semakin besar. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemuda, terutama yang berusia antara 15 hingga 24 tahun, merupakan kelompok yang paling rentan terkena gangguan mental ini.

Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang mempengaruhi cara berpikir, merasakan, dan berperilaku seseorang. Gejalanya dapat berupa halusinasi, delusi, gangguan berpikir, serta perubahan perilaku yang drastis. Penyebab skizofrenia bersifat multifaktor, termasuk faktor genetik, lingkungan, dan perubahan kimia dalam otak.

Pakar kesehatan mental menyebutkan bahwa tekanan akademik, masalah keluarga, dan ketidakstabilan emosional menjadi beberapa faktor risiko utama yang dapat memicu skizofrenia pada pemuda. Penggunaan narkoba dan alkohol juga dilaporkan meningkatkan risiko berkembangnya gangguan ini.

“Pemuda berada dalam fase kehidupan yang penuh dengan perubahan dan tantangan. Mereka sering kali dihadapkan pada ekspektasi yang tinggi dari lingkungan sekitar, baik dalam hal pendidikan, karier, maupun hubungan sosial. Jika tidak didukung dengan lingkungan yang positif dan sehat, mereka dapat terjebak dalam situasi yang memicu gangguan mental, termasuk skizofrenia,” ujar Dr. Siti Harmoni, seorang psikiater dari Rumah Sakit Jiwa.

Di Indonesia, masih banyak stigma dan miskonsepsi seputar skizofrenia, yang mengakibatkan penderita dan keluarganya enggan mencari bantuan medis. Padahal, intervensi dini sangat penting dalam menangani skizofrenia, sehingga penderitanya dapat menjalani kehidupan yang lebih baik.

Pemerintah dan lembaga kesehatan diminta untuk meningkatkan kampanye kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental, serta menyediakan layanan konseling yang mudah diakses oleh pemuda. Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan sosial yang mendukung dan bebas dari tekanan yang berlebihan.

Dengan langkah-langkah preventif yang tepat dan dukungan dari masyarakat, diharapkan angka kasus skizofrenia pada pemuda dapat ditekan, dan kesehatan mental generasi muda dapat terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline