Lihat ke Halaman Asli

Harapan

Diperbarui: 25 Februari 2020   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


Prolog

Kamu tau dalam dunia ini banyak sekali keajaiban yang belum kita sadari dalam hal apapun.
Seperti sekarang aku hanya menunggu kapan aku dapat tersadar dalam tidurku yang begitu lama.

Dulu aku tidak pernah percaya dengan keajaiban itu, tapi sekarang ku mohon semoga keajaiban itu ada saat ini, aku ingin mengubah semua yang telah terjadi.

~*~

Bab 1

Pagi telah datang untuk menyambut semuanya, tapi bagi ku pagi adalah dunia terbalik bagi ku. Karena bagi ku waktu pagi ini adalah dunia yang begitu menyebalkan.

Ibu:" Jam berapa sekarang!! " ( nada tinggi dari balik pintu)
Aku tetap dengan ketenangan dan menikmati tempat yang aku tempati sekarang. Tetapi aku mendengar pintu telah terbuka dan...

Ibu:" Mau sampai kapan kamu akan selalu seperti ini, menjadi malas malas di usia mu yang begitu muda. Seharusnya kamu itu kuliah atau kerja untuk membantu ibu ini. Bukan hanya tidur kerjaan mu!! " ( suara di pagi hari yang membosankan menjadi tradisi dalam hidupku)

Rara: " Sudah ku duga akan seperti ini" ucap ku di balik selimut.

Selimut pun di tarik oleh ibu ku . Terpaksa aku harus merasakan cahaya sinar matahari yang masuk melalui jendela kamar ku, aku pun baugun dalam keadaan terpaksa.

Ibu:" Kamu tuh sudah besar bukan anak kecil lagi . Lihat adik mu itu ia perlu pedidikan yang tinggi biar tidak bodo seperti kamu" Ucap Ibu sambil melihat ku dengan wajah kesal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline