Negara Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari beragam suku dan bangsa. Karena itu, bangsa Indonesia berdiri dan tercipta bukan karena kesamaan kultur melainkan karena rasa senasib dan sepenanggungan. Keadaan ini kemudian membuat masyarakat Indonesia untuk berkomitmen hidup bersama di dalam satu kedaulatan bangsa. Namun hal ini tidaklah mudah karena perbedaan-perbedaan yang ada terkadang menjadi hambatan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Keadaan ini kemudian dapat diatasi dengan mempersatukan masyarakat Indonesia dengan satu ideologi yang berasal dari jiwa bangsa itu sendiri yaitu Pancasila.
Pancasila adalah sebuah falsafah hidup yang berasal dari keberagaman bangsa Indonesia. Di dalam Pancasila sendiri terkandung berbagai macam ajaran-ajaran serta nasehat kehidupan yang berasal dari seluruh daerah nusantara. Selain sebagai falsafah dan dasar negara, Pancasila juga berperan sebagai kontrak sosial bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memliki berbagai macam kultur/budaya,bahasa,kebiasaan,bahkan pemikiran. Dari segi pemikiran bangsa Indonesia masi memiliki paham animisme dan dinamisme yang sangat kuat. Karena itu pula kebanyakan masyarakat indonesia masih banyak yang mempercayai hal-hal mistis dan legenda-legenda. Cara berpikir seperti ini disebut Tan Malaka sebagai Logika Mistika dalam bukunya yang berjudul "Madilog"
Asal dari logika mistika masyarakat Indonesia bisa jadi disebabkan oleh dua hal, yang pertama adalah berkembangnya animisme dan dinamisme sebagai kepercayaan awal yang masuk ke Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa penghambaan kepada roh dan memberikan sesajen dengan harapan masalah dapat selesai, masih ada hingga saat ini. Bahkan hal tersebut masih lestari di pedesaan.
Dengan masih banyak nya pemikiran Logika Mistika membuat bangsa Indonesia masih tertinggal dalam hal kemajuan zaman. Pemikiran Logika Misitika juga dapat membatasi akal atau pemikiran masyarakat indonesia karena cenderung lebih mempercayai hal-hal semacam takhayul,mantra-mantra,ramalan atau hal yang bagi masyarakat awam tidak masuk akal karena tidak memakai akal sehat yang masuk akal dalam menyelesaikan masalah. Dalam permasalahan ini akan berakibat munculnya masalah yang lebih berat yang menyangkut dengan toleransi umat beragama
sering kali kita melihat orang-orang mendatangi dukun untuk menyelesaikan masalah,rezeki,bahkan jodoh yang kita sendiri tahu bahwa jodoh itu di tangan tuhan. Sering juga kita mendengar orang-orang membawa jimat untuk tidak diganggu orang bahkan jimat tersebut dipercaya bisa membuat orang itu kebal. Mungkin contoh yang paling sering terjadi di kehidupan masyarakat indonesia adalah jasa pawang hujan.
Oleh karena itu, pemikiran Logika Mistika ini harus dipandang sebagai kebudayaan saja dan tidak menjadi pokok pikiran dalam cara masyarakat indonesia menyelesaikan masalah. Masyarakat Indonesia juga harus dapat mengutamakan nalar dan akal sehat sebagai cara untuk mencari jawaban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H