Lihat ke Halaman Asli

Pemilihan Ketua OSIS Baru

Diperbarui: 20 November 2024   01:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada hari Jumat, 15 November 2024,  SMP Santo Markus II mengadakan sebuah acara. Acara tersebut adalah pemilihan ketua OSIS baru periode 2025-2026. Hampir 300 orang mengikuti pemilihan tersebut. Acara ini sangat penting, karena setiap paslon memiliki visi misi yang berbeda, dan akan memengaruhi efektivitas kinerja sekolah ini. Acara tersebut berlangsung dari pagi sampai siang.

Bel kelas berbunyi pukul 6:40 pagi, dan saya melihat beberapa pengurus OSIS menyiapkan berbagai barang-barang untuk pemilihan, seperti meja, kusi, dan komputer. Oleh karena itu, murid-murid lainnya harus menunggu dikelas untuk sementara, sampai pengurus OSIS selesai menyiapkan barang-barangnya. 

Kami merasa sangat bosan karena terpaksa menunggu di kelas, tidak bisa melakukan apa-apa. Akhirnya, setelah sekitar 30 menit, semua kelas mulai dipanggil kebawah menuju aula untuk mengikuti pemilihan ketua OSIS baru.

Setelah menganalisasi lingkungan, saya melihat ada 3 paslon yang kelak akan memulai sesi kampanye mereka. Setiap paslon terdiri dari 2 orang, yaitu calon ketua OSIS, dan calon wakil ketua OSIS. Kami menyaksikan penyampaian visi misi mereka masing-masing. Masing-masing paslon menyampaikan visi-misi mereka dengan jelas. 

Namun, menurut saya, paslon kedua yang namanya tidak bisa saya sebutkan menyampaikan visi misi mereka dengan suara yang penuh semangat. Sebenarnya paslon lain juga, tetapi menurut saya cara penyampaian visi misi oleh paslon dua yang paling hebat dari yang lain. Setelah itu, kami lanjut pada jam istirahat selama 20 menit.

Bel selesai istirahat dibunyikan, dan kami lanjut pada sesi berikutnya, yaitu debat, Dalam sesi ini, setiap paslon diberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan durasi yang sudah disediakan. Kami menyaksikan sesi ini dengan serius, Namun, saya sangat heran karena teman saya, Bukannya menyaksikan debatnya, tetapi dia mengobrol. Orang biasanya kalau mengobrol yaitu dengan orang lain, tetapi teman saya mengobrol dengan dengan sebuah burung kertas. Akhirnya, saya menegur dia untuk memerhatikan sesi debat yang sedang berlangsung.

Setelah menyaksikan sesi debat, kami lanjut pada sesi yang paling diantisipasi, yaitu pemilihan. Panitia memanggil kelas satu per satu agar tidak begitu ramai. Setelah kelas saya dipanggil, saya langsung bergegas untuk memilih, Rupanya, kami memilihnya melalui cara digital, yakni memakai aplikasi e-Pemilos. 

Setelah memilih, saya lanjut pada cap jari sebagai bukti sudah melaksanakan pemilihan. Setelah seksi berakhir, kami istirahat sebentar, dan lanjut pada sesi terakhir yaitu pengumuman akan paslon dengan suara yang paling banyak.

Saya percaya bahwa paslon kedua akan memenangkan pemilihannya. Namun, saat pengumuman dilakukan, sepertinya prediksi saya salah. Pemenangnya adalah paslon ketiga. Setelah itu, kami semua berdiri untuk mengucapkan selamat bukan hanya untuk paslon ketiga, tapi juga untuk paslon yang lain yang sudah berusaha dan berjuang dengan maksimal.

Saya sanga senang megikuti kegiatan ini. Walaupun pemenangnya bukan paslon yang saya dukung, saya tetap beryukur karena saya yakin  percaya bahwa paslon ketiga dapat melaksanakan visi misi mereka dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline