Lihat ke Halaman Asli

Renungan di Senjanya Usia

Diperbarui: 10 Agustus 2021   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merenungi Usia Senja (foto koleksi penulis)

Sadarkah bahwa tanah di kuburan itu subur, seperti pupuk itulah tubuh manusia bagi bumi.
Ribuan tahun yang lalu masih banyak terjadi peperangan yang menimbulkan korban jiwa secara langsung. Bahkan di jaman Nabi Musa dan kemudian dilanjutkan oleh penerusnya Yusak. 

Perebutan wilayah sudah menjadi sesuatu yang dipercaya sebagai sebuah nubuat bahkan dengan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Kadang bahkan seluruh penduduk sebuah kerajaan dibantai hingga ke wanita dan anak-anak tanpa menyisakan satu jiwapun.

Satu abad terakhir ini masih terhitung ada peperangan besar yang terjadi yang menimbulkan korban jiwa. Tapi sepuluh tahun terakhir makin jarang terjadi peperangan dalam skala besar. Jadi bukan sesuatu yang mengejutkan jika jumlah penduduk dunia sekarang ini 7 kali lipat dari tahun 1904 yang menembus angka 1 miliar. 

Dari 7 miliar manusia itu anehnya mayoritas adalah penduduk Tiongkok, India, Amerika Serikat, INDONESIA, Pakistan dan Nigeria.... Sangat menarik bukan. Negara kita tercinta ini menjadi yang ke4 dari jumlah populasi penyumbang terbesar penduduk dunia.

Umur manusia secara rata-rata tentunya tidak lebih panjang dari manusia jaman dahulu kala yang bisa berumur lebih dari 500 tahun seperti Nabi Nuh atau bahkan kakeknya Methuselah yang hampir 1000 tahun usianya hingga disebut sebagai the First Highlander (sebuah serial movie yang sempat populer di tahun 90-an). 

Berarti memang jumlah pertumbuhan penduduknya yang luar biasa cepat dan tidak didukung oleh tingkat mortalitas (kematian) yang bisa tepat komposisi ya. Alhasil jumlah kematian jauh lebih rendah daripada jumlah kelahiran. Faktor pendukung mortalitas dibabat habis dengan teknologi dan ilmu kedokteran. 

Meskipun secara usia tidak memperpanjang rentang waktunya, tapi dari sisi ancaman bisa disebut bahwa Predator pemangsa manusia seperti hewan buas, penyakit, perang, bencana alam, dan sakit penyakit bisa dibilang tak lagi seganas dulu karena sudah lebih terkendali.

Baru sekarang ini mulai muncul sebuah Predator baru yang disebut Corona Virus. Sampai hari ini angka mortalitas yang tercatat dikarenakan corona virus 'baru' menyentuh angka 4,3juta jiwa. Dibanding jumlah populasi penduduk dunia yang 7,9miliar sangatlah kecil angkanya. Perang dunia 2 memakan korban jiwa sekitar 55juta jiwa yang tercatat.

Jika kita menganggap bahwa jiwa-jiwa ini adalah sebuah energi berarti banyak sekali energi yang beredar di bumi ini. Mungkin lebih banyak dibandingkan dengan di semesta yang lain, jika pembaca mempercayai kemungkinan tersebut. Pada akhirnya semua tergantung apa yang kita percayai. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline