Lihat ke Halaman Asli

Kebencian di Medsos

Diperbarui: 26 Oktober 2018   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://twitter.com/ahmadsuhairi85

Menurut KBBI, kebencian adalah perasaan benci; sifat-sifat benci. Jadi dapat kami simpulkan Kebencian Di medsos adalah perasaan benci, sifat-sifat benci yang diujarkan atau disebarkan lewat media sosial yaitu di dunia maya.

Biasanya banyak pihak yang tidak bertanggung jawab atas perkataan mereka atau ujaran-ujaran yang mereka kemukakan lewat media sosial.

Tim Cyber Polres Probolinggo Kota menangkap seseorang bernama Ahmad Junaidi warga Kanigaran kota Probolinggo Jawa Timur.

Pelaku ditangkap setelah mengunggah gambar yang bernada menghina di akun media sosial. Ia berurusan dengan polisi karena mengunggah gambar Presiden Jokowi yang bernada menghina di media sosial.

Dalam akun pribadinya pelaku mengomentari postingan pengguna Facebook lain dengan mengunggah gambar Pangeran Diponegoro yang wajah diubah dengan wajah Presiden Jokowi. Dalam editan ini pelaku menulis caption pangeran nipunegoro yang ditujukan kepada Presiden Jokowi

Jelas tindakan yang ia lakukan adalah sebuah ujaran kebencian karena dengan mengedit foto Pangeran Diponogoro seorang pahlawan bangsa Indonesia menjadi foto Presiden Jokowi dengan tulisan "Pangeran Nipunegoro", jelas ini adalah sebuah tindakan kebencian.

Karena ia secara tidak langsung menghujat Presiden Jokowi seorang penipu dan beberapa pihak mungkin bisa tersinggung karena ia memelesetkan nama Pangeran Diponogoro. Jelas ia menghujat Presiden Jokowi tanpa bukti yang jelas bahwa Jokowi merupakan seorang penipu.

Adapun juga dulu sempat terjadi kasus dimana pelaku itu bertobat sebagai berikut. Dalam kasus ini, seorang mahasiswi UGM (Universitas Gajah Mada) bernama Florence Sihombing jengkel karena ia ditolak mengisi bensin motornya di SPBU di kawasan Lempuyangan, Yogyakarta.

Ia ditolak karena ia mengantri di jalur mobil namun kendaraan yang ia gunakan adalah motor. Ia pun mengeluarkan amarahnya lewat kata-kata di jejaring sosial, Path.

 Kata-kata yang ia ucapkan jelas membuat geram warga Yogyakarta. Bagaimana tidak, kata-kata yang ia keluarkan adalah kata-kata yang tidak pantas seperti "Jogja sucks", "Jogja membosankan".

Jika saya merupakan seorang warga dari kota Yogyakarta, saya juga pasti akan merasa geram dan kesal terhadap orang yang memberi perkataan yang tidak pantas terhadap kota saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline