Lihat ke Halaman Asli

Matthew Glendy Mamangkey

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Melihat Kesuksesan dibalik Film 5 CM

Diperbarui: 29 November 2024   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster Film 5 CM (Credits: IMDB)

Film di kategorikan berdasarkan banyak hal, salah satunya adalah film adaptasi. Banyak judul film-film terkenal dari kategori ini, seperti Forrest Gump (1994), The Hunger Games (2013), dan Hacksaw Ridge (2016). Industri perfilman indonesia juga beberapa waktu kebelakang memproduksi film adaptasi yang menjadi pembicaraan hangat di masyarakat, seperti 13 Bom di Jakarta (2023), Vina: Sebelum 7 Hari (2024), Ipar adalah Maut (2024) dan masih banyak lagi. Film adaptasi di produksi untuk memberikan penggambaran visual lebih mendalam dari cerita sebelumnya yang biasanya berbentuk tulisan. Oleh sebab itu film adaptasi dituntut untuk mampu memberikan visualisasi yang sesuai dari karya aslinya, namun dari penjelasan sebelumnya apakah kalian tau yang dimaksud dengan film adaptasi?

Film Adaptasi 

Film adaptasi merupakan kategori film yang dibuat berdasarkan karya sebelumnya yang sudah ada, seperti novel, cerpen, komik, lagu, teater dan lainnya, tanpa meniru dan menjiplak. Karya yang dibuat menjadi film adaptasi, biasanya berbentuk tulisan tanpa ada penggambaran visual dari karya-karya tersebut. Hal ini membuat bahasa tulis pada karya sastra tidak dapat diaplikasikan menjadi sebuah film yang berbentuk bahasa visual (Itafarida, 2017). 

Perkembangan jaman juga berpengaruh pada film adaptasi. pengaruh terbesar terjadi pada cerita yang dapat dijadikan film tidak hanya berasal dari karya sastra, namun dari bentuk lainnya, seperti kisah nyata, video games bahkan kejadian di sosial media. Perkembangan yang terjadi juga menuntut pembuat film untuk menulis cerita sesuai dengan karya aslinya, sehingga film tersebut dapat dikatakan sukses. Hal ini juga disebabkan karena keterbatasan film adaptasi menggambarkan semua yang tertulis dan terjadi pada karya atau kejadian sebelumnya. Oleh sebab itu kita akan melihat salah satu film adaptasi novel yang mampu mendulang kesuksesan.  

5 CM 

5 CM (2012) merupakan film yang disutradarai oleh Rizal Mantovani yang bergenre drama, adventure. Film ini diadaptasi dari novel karya Donny Dhirgantoro dengan judul serupa yang diterbitkan pada 2005. Film ini juga mendapat rating 7,2/10 di IMDB. Dilansir dari Berita Satu.com 5 CM berhasil menjadi puncak box office pada tahun 2012 dengan jumlah penonton sebanyak 2,5 juta orang, karena kesuksesan tersebut film ini juga sempat di tayangkan kembali di tahun 2020. Tidak hanya itu 5 CM juga berhasil meraih banyak nominasi dan memenangkan salah satunya, yakni kategori film terpuji pada pagelaran festival film bandung 2013.

Film ini bercerita tentang 5 orang sahabat, yakni Raline Shah sebagai (riani), Junot sebagai (Zafran), Denny Sumargo sebagai (Ariel), Fedi Nuril sebagai (Genta), dan Saykoji sebagai (Ian) yang jenuh dengan persahabatan mereka. Hal ini membuat mereka untuk memutuskan berpisah dan tidak lagi berkomunikasi selama tiga bulan. Setelah tiga bulan mereka kembali dan merayakan pertemuan mereka dengan mendaki puncak semeru untuk mengibarkan bendera merah putih tepat pada tanggal 17 agustus.

Banyak hal menarik dibalik kesuksesan film ini, seperti junot sebagai pemain belum pernah membaca novel 5 cm, beberapa pemeran hanya mandi 1 kali saat proses syuting dan masih banyak lagi. Fakta menarik tersebut bukan menjadi faktor utama dalam kesuksesan film 5 CM, namun beberapa hal yang menjadi faktor adalah sebagai berikut. Pemilihan aktor yang tepat, walaupun beberapa diantara aktor yang terpilih merupakan debutnya di layar lebar namun mereka mampu memerankan tokoh-tokoh dalam novel 5 cm dengan baik. Kedua, film ini diadaptasi dari novel 5 cm yang sudah menjadi best seller di pasaran, sekitar 1000 eksemplar dan telah dicetak ulang sebanyak 37 kali. Ketiga dan yang terakhir, film ini menggunakan aktor yang telah mempunyai nama besar, seperti Raline Shah dan Pevita Pearce, di mana hal ini menjadi daya tarik masyarakat untuk menonton film ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline