Lihat ke Halaman Asli

Kasus Ferionjeb: Merdeka Indonesia, Merdeka Penerus Bangsa!

Diperbarui: 18 Agustus 2024   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” adalah pembukaan dari Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Namun pada kenyataannya, apa kita sudah benar-benar merdeka, bukan merdeka dari penjajahan secara fisik, tetapi merdeka di kehidupan kita?

Tak terbayang, bahwa banyak kasus yang melibatkan perampasan hak di keseharian kita. Salah satu nya ada pada ranah pendidikan, seperti pada Kasus Ferienjob yang melibatkan Prof. Sihol Situngkir. Saya sangat  kecewa dan menyayangkan bahwa kasus ini dapat terjadi. Dalam kasus ini, ia menjebak mahasiswa dalam "program studi" ke Jerman dan diduga melakukan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). 

Sebagai seorang profesor yang memiliki gelar tertinggi dalam pendidikan, seharusnya ia menjadi teladan dan membimbing generasi muda menuju cita-citanya, bukan malah terlibat dalam tindakan yang merugikan banyak pihak, khususnya anak-anak bimbingannya sendiri, yaitu mahasiswa nya. 

Kasus yang menyeret Prof. Sihol, sangat memberi dampak negatif pada 87 mahasiswa Universitas Jambi yang terlibat dalam program tersebut. Ia mengajak para mahasiswa dengan “embel-embel” magang, tapi nyatanya ia malah “menjual” anak didiknya. 

Akibat dari kejadian ini, mental para mahasiswa memburuk, yang mengakibatkan pihak berwenang terpaksa memberikan berbagai bentuk pendampingan, baik itu pendampingan hukum, psikologis, maupun pendampingan lainnya yang sangat diperlukan oleh para mahasiswa tersebut. 

Orang tua dari mahasiswa, juga ikut terseret menjadi sedih dan mengecam tindakan Prof. Sihol Situngkir. Peristiwa tersebut memberi keraguan pada publik terkait transparansi di dunia pendidikan, khususnya proses seseorang untuk mendapat gelar profesor. 

Kasus ini dapat diumpamakan seperti seorang gembala yang seharusnya menuntun domba-dombanya ke padang rumput segar, memastikan mereka kenyang dan aman, namun kenyataannya malah menyesatkan mereka dengan sengaja, menjatuhkan mereka ke dalam lubang yang tak terduga. Kepercayaan yang telah dibangun pun runtuh seketika.

Sumber : https://www.detik.com/sumbagsel/hukum-dan-kriminal/d-7266922/dprd-sayangkan-profesor-terlibat-kasus-ferienjob-nama-baik-jambi-tercoreng




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline