Lihat ke Halaman Asli

Mimpi

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mungkin mimpi akan menjadi keseharian

menjadi tatapan api yang terus ada dalam diri

kemelut terus memangsa

sementara diri belumlah dibersihkan

kemanakah harus aku berlari

mencari air kehidupan yang resah dibabat habis oleh kapital

pohon, tanah dan tebing-tebing dihabiskan

aku hanya tertawa lewat kata-kata makna

dengan deraian airmata yang tak kunjung selesai

lantaran pikiranmu dan nafsumu dibiarkan liar

nafsu yang ingin mengusai alam

dimanakah kau simpan akal dan matamu

untuk membaca ayat-ayat semesta?

2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline