IRONI dan sesat pikir luar biasa dipertunjukkan oleh anak-anak muda yang bergabung dengan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Daerah Tangerang Selatan.
Baru-baru ini, KAMMI Tangsel mengecam KPAN yang menggelar kampanye pembagian kondom dalam program Pekan Kondom Nasional (PKN), dengan dalih merusak moral anak muda dan mendorong perzinahan dan seks bebas.
Namun sementara itu, KAMMI tak bersuara ketika suami dari Walikotanya terlibat kasus korupsi luar biasa, menumpuk kekayaan bak raja, dan melakukan pembiaran atas munculnya “Walikota Malam” di wilayahnya. Pendzaliman oleh rezim keluarga Walikota Tangerang Selatan yang jelas sangat merugikan rakyat di wilayahnya.
“Walikota Malam” adalah sebutan bagi Wawan Chaeri Wardhana, suami Airin Rachmi Diani, yang menggarap proyek-proyek di Tangsel dan Banten, untuk memperkaya diri.
Mereka sok berkoar-koar, menilai kampanye tersebut bukan solusi mencegah HIV/AIDS, melainkan menimbulkan peluang seks bebas di masyarakat.
“Kampanye pembagian kondom sebagai bentuk mencegah HIV/AIDS, “ demikian Yuli Patilata, Ketua Bidang HUMAS KAMMI Tangsel, “adalah tindakan irasional. Sebab pembagian dan penyuluhan terkait kondom bukanlah solusi utama dalam pencegahan HIV/AIDS. Tidak sepantasnya lembaga besar seperti KPAN menyelenggarakan kampanye tersebut,” demikian kritik nya rilisnya yang dikirim kepada redaksi hidayatullah.com , Jumat (29/11) lalu.
Yuli berujar, edukasi pembenahan akhlak merupakan hal penting dalam pemberantasan HIV/AIDS. Jika kondom dibagikan secara bebas, KPAN sama saja memfasilitasi masyarakat untuk melakukan seks di luar nikah.
Aduh si eneng ini, bodohnya pun. Sejak kapan ada orang pegang kondom langsung pengin berzina? Memang kondomnya bergetar-getar bikin serrr, gitu? Memang tak pernah lihat sampai sekarang kondom dijual bebas di minimarket. Apa itu yang mencetuskan perzinahan yang marak?
Ngomong-ngomong soal akhlak, apa yang dilakukan KAMMI terhadap walikotanya yang berwajah cantik jelita tapi minim akhlaknya, karena menumpuk kekayaan hingga di atas seratus miliar, memiliki sedan sekelas Sultan Brunei, seperti Bentley, Ferrari, Lamborghini, di tengah rakyat Tangsel yang masih banyak yang miskin? Anak-anak terlantar dan sulit sekolah?
“Masyarakat Indonesia mayoritas memiliki keyakinan agama. Semua agama melarang seks bebas, terutama Islam. Kampanye tersebut bertolak belakang sekali dengan jati diri bangsa yang dikenal menjunjung nilai keagamaan. Alih-alih penyelesaian masalah, malah taruhan moral bangsa kian parah,” ujarnya lagi.
Lha, ini aneh lagi! Meyakini masyarakat punya keyakinan agama, kok, ketakutan ada yang bagi-bagi kondom? Buat apa mendalami agama, kalau dipegani kondom saja tergoda? Memangnya mereka pegang kondom, terus pengin berzina dan seks bebas, gitu? Oallah...Koplaknya!