Betlehem Yang Menjadi Bukti Kerendahan Hati
Sebagai umat kristiani kita tentunya selalu memperingati hari kelahiran Yesus yang lahir di tanggal 25 Desember. Tentu Yesus lahir ke dunia bukan hanya sekedar lahir dan hidup di dunia, melainkan Dia lahir untuk menjadi juru selamat dunia dan menghapus semua dosa manusia. Pada kesempatan saya hari ini, saya akan mencoba untuk memaknai hari kelahiran Yesus tentang Betlehem Yang Menjadi Bukti Kerendahan Hati. Tentu karangan ini dibuat hanya untuk sekedar memperoleh ilmu tambahan dan semakin bisa memaknai apa yang ingin Tuhan berikan di bulan Natal tahun 2024 ini. Tentu saja saya dalam membuat karangan ini tidak mengerjakan nya sendirian, dalam membuat karangan ini saya juga mencoba untuk mencari sumber-sumber yang sesuai dengan apa yang hendak saya maknai di dalam natal pada tahun ini. Selamat membaca karangan yang saya buat ini,semoga ada yang bisa di maknai dan di lakukkan dalam kehidupan sehari-hari. Selamat membaca karangan yang saya buat ini. Di injil Lukas 2:15 dikatakan bahwa gembala-gembala itu langsung pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di Betlehem.Betlehem sendiri yang menerima kelahiran Yesus di dunia dan menjadi kota yang penuh kerendahan hati. Yesus lahir di dunia bukan hanya untuk sekedar lahir. Yesus lahir di dunia merupakan utusan Allah untuk menebus dan menyelamatkan manusia di kemudian hari. Bunda maria dipilih menjadi Bunda Yesus karena Bunda Maria merupakan orang yang suci hatinya dan selalu tabah dalam proses mengandung dan meliharkan Tuhan Yesus Kristus ke dunia ini. Banyak sekali yang bisa di maknai dari injil Lukas 2:15. Mulai dari para gembala yang selalu cepat tanggap mendengar suara Tuhan melalui perantaraannya. Sama halnya dengan kita. Kita juga harus cepat tanggap ketika Tuhan memberikan panggilan untuk mengabdi kepada-Nya seumur hidup. Walau tidak mudah untuk mencoba menanggapi panggilan yang di berikan kepada kita khususnya orang-orang muda di era sekarang. Tetapi kita bisa peka terhadap apa yang Tuhan kehendaki kepada kita, khususnya rahmat panggilan yang di berikan kepada kita. Betlehem sendriri juga memiliki nama yang lainnya, Betlehem sering kali disebut dengan "Rumah roti". Ada tertulis di injil Yohanes 6:51 "Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jika seorang makan dari roti yang kuberikan itu ialah dagingKu yang Kuberikan untuk dunia." Menurut apa yang saya pengetahui saat ini, jika seseorang ingin dan mau menerima tubuh Kristus yang berupa hosti suci seorang dari kita harus mengosongkan diri terlebih dahulu supaya bisa dan pantas untuk menerima tubuh Kristus yang berupa hosti suci yang selalu kita terima di setiap perayaan ekaristi. Begitu juga dengan kota Betlehem yang juga mengosongkan kotanya untuk bisa menyambut sang penyelamat dunia lahir di kota Betlehem. Dikatakan juga "Roti yang dikirim dari sorga untuk memberi makan jiwa manusia." Yang berarti Betlehem memang sepenuhnya disiapkan untuk dan diperuntukkan untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus yang lahir dan menyelamatkan manusia. Betlehem juga disebut dengan sebutan kota Daud. Di kota Betlehem juga Samuel diutus oleh Tuhan sendiri untuk mengurapi Daud muda untuk menjadi raja yang baru di Israel, sebagaimana
yang telah dikatakan di injil 1 samuel 16:15. Ada juga salah satu tempat yang paling penting di kota Betlehem yaitu Migdal-Eder atau yang disebut menara domba. Di Migdal-Eder ini merupakan tempat khusus bagi domba-domba yang dibesarkan di Migdal-Eger. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Nabi Mikha demikian "Dna engkau,hai menara kawanan domba hai bukit puteri sion,kepadamu akan dan akan kembali pemerintahan yang dahulu, kerajaan atas puteri Yerusalem." Mikha 4:8. Ada banyak sekali kepercayaan orang setempat tentang gembalagembala yang bertemu dengan malaikat. Banyak orang di daerah itu mengatakan dan percaya bahwa gembala-gembala yang ditemui oleh Malaikat itulah yang merupakan gembala-gembala yang sedang menjaga Migdal-Eder atau Menara Domba. Pada awalnya malaikat itu tidak memilih gembala-gembala itu tetapi karena Tuhan lah, Malaikat itu memilih para gembala yang sedang menjaga Migdal-Eder. Tuhan memilih gembala-gembala itu melalui Malaikat itu bukan tanpa alasan, tetapi Tuhan memilih gembala-gembala itu karena menurut Tuhan gembalagembala itu merupakan orang-orang yang baik, rendah hati, dan hidupnya sederhana. Maka dari itu Tuhan memilih para gembala-gembala itu. Dari para gembala tadi kita juga diajarkan untuk mengerti apa artinya rendah hati, baik dan sederhana. Tiga kata yang mungkin jika di ucapkan sangat mudah, tetapi sangat sulit dilakukan. Banyak sekali anak muda di era sekarang yang tidak memiliki sikap respect, mereka terlalu sibuk dengan dirinya sendiri sehingga lupa dengan caranya menghargai orang lain. Juga rata-rata anak muda era sekarang hidup dengan gaya hidup yang sangat mewah, mereka lebih mementingkan kebutuhan sekunder mereka seperti membeli baju mewah,sepatu brand dan juga ikut-ikutan dengan orang lain. Budaya itulah yang membuat para remaja zaman sekarang sulit sekali untuk hddup dalam kesederhanaan, dan mereka lebih mementingkan egonya masing-masing. Masa natal sendiri menjadi bukti bahwa Tuhan memang begitu cinta dengan umat manusia. "Sehingga Ia menganugrahkan putranya tunggal, barang siapa yang percaya tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup kekal." kata-kata yang di saya kutip dari injil Yohanes. Dalam injil yohanes itu sangat jelas dikatakan bahwa Tuhan sendiri yang mengutus Yesus untuk lahir di dunia untuk menyelamatkan manusia, dan Betlehem lah yang dipilih Tuhan untuk menjadi tempat lahir dan besarnya Yesus, dan memulai karya keselamatan Tuhan di kota Betlehem. Refleksi: Banyak sekali yang bisa di maknai di masa Natal tahun ini. Tetapi pada intinya kita diajak untuk selalu siap sedia dan berjaga-jaga terhadap situasi apapun, seperti para gembala yang selalu siap sedia dengan Malaikat yang mengutusnya ke Betlehem. Kita juga di ajak untuk hidup seperti para gembala-gembala itu tadi, kita di ajak untuk lebih rendah hati, baik kepada sesama, dan juga sederhana. Saya mengajak para kaum muda sekalian untuk menghidupi itu tadi, supaya masa depan gereja masih terjamin dengan keberadaan para kaum muda yang sangat berpotensi di masa depan. Sekian apa yang bisa saya maknai dari tema Natal tahun ini. Terima kasih karena sudah berkenan membaca karangan saya, semoga karangan ini berguna bagi saya dan kalian semua. Terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H