Lihat ke Halaman Asli

Mathilda AMW Birowo

Dosen, Konsultan PR

Kepemimpinan Berbinar

Diperbarui: 26 Desember 2020   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. IARMI

Menyongsong 2021 Tahun Penuh Harapan dan Tantangan

Tepat tanggal 22 Desember 2020 saat kita memeringati Hari Ibu, Presiden Joko Widodo mengumumkan 4 menteri baru menggantikan menteri terdahulu. Hanya satu diantara empat adalah perempuan yakni Ibu Tri Rismaharini walikota Surabaya yang akan diboyong ke Jakarta menduduki posisi Menteri Sosial RI. Pemilihan sekaligus penggantian pejabat di tengah masa bertugas merupakan sebuah keputusan yang tidak mudah, baik bagi pejabat yang bersangkutan, pejabat yang diangkat termasuk pejabat yang dicopot, juga seluruh tim dalam organisasi. Ini merupakan bagian dari dinamika kepemimpinan.

Terkait dengan hal ini saya ingin berbagi materi yang telah saya sampaikan dalam webinar yang diselenggarkan pada 8 Desember 2020 oleh Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia, Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama). Webinar ini mengangkat tema yang menurut saya menantang yaitu Peningkatan Daya Saing UMKM Berbasis Ekonomi Kreatif dan Teknologi Kreatif dalam Era Pandemi. Topik yang saya bawa adalah Kewirausahaan dalam Kepemimpinan Berbinar.

Saya memulai dengan kalimat:

Adakah ada di antara kita yang merasa bukan seorang pemimpin?

Saya melihat di fitur 'raise hand' banyak yang mengangkat tangan. Sepaham dengan saya bahwa seyogyaya kita semua merasa bahwa kita layak menjadi seorang pemimpin apapun peran kita dalam masyarakat. Unsur-unsur kepemimpinan itu pasti ada dalam diri kita yaitu kemampuan mengatur (mulai dari mengatur waktu dan keuangan pribadi), memengaruhi orang lain (seorang ibu membujuk anaknya yang susah makan untuk mau makan), mengarahkan atau mengedukasi (seorang ayah mengajar puteranya menyetir mobil), ... artinya kepemimpinan merupakan jati diri dan ada bahkan sejak kita dilahirkan, seperti ungkapan orang "Ia terlahir sebagai pemimpin".  Sekarang yang menjadi persoalan adalah apakah aspek-aspek itu ingin kita kembangkan didalam kehidupan kita agar menjadi nilai tambah bagi kompetensi diri?

BERBINAR

Saya ingin memperkenalkan sebuah konsep kepemimpinan yang saya sebut sebagai Kepemimpinan BERBINAR. Dalam Bahasa Inggris berbinar itu artinya 'sparkling', bersinar diantara benda-benda lainnya. Ibarat kunang-kunang atau bintang di malam hari, dia bercahaya di antara kegelapan. Jika kita urai huruf per hurufnya maka BERBINAR saya rumuskan menjadi sebagai berikut,

B -- Berani

Ketika saya Bersama 26 pemimpin organisasi perempuan lintas agama yang terpilih dalam Australia Awards Indonesia 2018, salah satu pembicara dalam short course yang kami ikuti di Deakin University yaitu Coral Ross seorang politician perempuan Australia mengatakan "Take the risk before you are ready!" Seorang pemimpin harus berani memulai sesuatu, mengambil sikap dan melakukan tindakan nyata. Tentunya bukan asal aksi tetapi dengan pertimbangan matang. Seringkali kita terlalu panjang menimbang-nimbang sesuatu sehingga kesempatannya lewat dan kita tak pernah mewujudkan apa yang kita pikirkan. Semakin sering kita berani mengambil keputusan maka kita mengasah ketepatan agar keputusan yang kita ambil dapat semakin kecil risikonya. Setiap keputusan tentang mengandung risiko. Di masa pandemi ini saya melihat tak sedikit teman yang menerjuni bidang kuliner yang sebelumnya tidak dilakukan atau bahkan tidak kepikiran. Mereka mulai dengan masakan yang sering dibuat untuk keluarga dan menjadi masakan kesukaan keluarga. Mereka memasarkannya melalui media sosial antar teman, group...dari mulut ke mulut dan akhirnya menjadi usaha keluarga yang sungguh beararti di masa pandemi dimana umumnya kita mengalami keterbatasan  finansia. Maka usaha perlu dimualai dengan sebuah keberanian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline