ANALISIS SWOT PEMENANGAN PILKADA
Ada 7 (tujuh) faktor yg dapat dipergunakan untuk menilai/mengukur kemampuan (potensi) pemenangan Paslon kdh/wkl kdh dalam pilkada yaitu :1. Figur Paslon2. Strategi
3. Jaringan
4. Isu
5. Logistik
6. Informasi & Komunikasi
7. Mobilisitas & Evakuasitas
M
ohon maaf sebelumnya kepada para sahabat dan saudara anggota group FB ini, tulisan ini tidak pada kapasitas untuk menjelaskan item2 tsb di atas karena akan terlalu panjang nanti pembahasannya (penjelasannya dikesempatan lain yaa....), tetapi lebih kepada bagaimana menilai/mengukur kemampuan (potensi) pemenangan kandidat kdh/wkl kdh yg berkontestasi di suatu pilkada.
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) mensyaratkan bahwa kita harus bisa menilai/mengukur kekuatan (strength), kelemahan (Weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) baik terhadap diri sendiri maupun pihak lawan (pesaing) dalam mencapai suatu tujuan ! Secara sederhana kita misalnya dapat menilai/mengukur potensi kekuatan (strength) dengan membaginya menjadi 4 kategori ;
Baik sekali (A, nilai 4), Baik (B, nilai 3), Cukup Baik (C, nilai 2) dan Kurang Baik (D, nilai 1). Untuk itu mari kita mencoba menilai/mengukur potensi kekuatan (strength) masing2 Paslon yg akan berkontestasi di Pilkada kabupaten Kapuas Hulu 2020 yad berdasarkan variabel yg mempengaruhi faktor2 pemenangan suatu pilkada (Figur Paslon, Strategi, Jaringan, Isu, Logistik, Informasi & Komunikasi, Mobilitas dan Evakuasitas). Siapa Paslon yg memiliki skor/nilai tertinggi dapat disimpulkan memiliki potensi kekuatan yg lebih baik untuk dapat memenangkan pilkada dibanding Paslon lainnya !
Sebagai contoh analisis SWOT terhadap potensi kekuatan (strength) masing2 Paslon yg akan berkontestasi di Pilkada kabupaten Kapuas Hulu 2020 adalah sebagai berikut :
A. Hamdi Jafar/John Itang Oe
1. Figur Paslon
- Strata Pendidikan
Pendidikan terakhir Hamdi Jafar
adalah S2 (Pasca Sarjana) dengan
gelar MAP (Magister Administrasi
Publik) dan John Itang Oe ; S2 (Pasca
Sarjana) dengan gelar MM (Magister
Manajemen).
Nilai A = 4
- Pengalaman Politik & Pemerintahan
Hamdi Jafar telah 3 periode menjadi
anggota DPRD kab. Kapuas Hulu
(2009-2020), John Itang Oe telah lebih
dari 30 thn berkarir sebagai ASN
dengan jabatan terakhir sebagai
kepala Inspektorat Wilayah Provinsi
Kalbar.
Nilai B = 3
2. Strategi
- Tim Ahli (think tank)
Belum terbentuk secara resmi, belum
terorganisir
Nilai D = 1
- Visi & Misi
Penyajian dan penyampaian cukup
sistematis, masih normatif (belum
detil), belum focus.
Nilai C = 2
3. Jaringan
- Koalisi Parpol (jaringan politik)
Telah mendapatan rekomendasi dari
3 parpol ; Gerindra 3 kursi, PKPI 2
kursi, Demokrat 3 kursi
Nilai C = 2
- Relawan pendukung
Belum terbentuk secara resmi, sudah
terorganisir
Nilai D = 1
4. Isu
- Tim Khusus (TKP2)
Belum terbentuk secara resmi, belum
terorganisir
Nilai D = 1
- Manajemen Isu
Rekayasa Isu kurang kreatif dan
inovatif, penggalangan isu belum
terkoordinasi dan terkendali
Nilai D = 1
5. Logistik
- Alat Peraga
Baliho tersebar cukup merata di
seluruh kecamatan (23 kecamatan)
kabupaten Kapuas Hulu.
Nilai B = 3
- Atribut Tim
Belum tersedia (by design)
Nilai D = 1
6. Informasi & Komunikasi
- Media Center
Belum terbentuk secara resmi, belum
teroganisir
Nilai D = 1
- Manajemen Data
Data Internal (paslon) dan data
eksternal sudah terpublikasikan, belum
terolah dan belum terukur.
Nilai C = 2