Lihat ke Halaman Asli

Mathea Arta

Mahasiswa

Scabies Hewan, Waspada Penularannya pada Manusia

Diperbarui: 29 Juli 2024   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Pixabay (Pexel.com)

Siapa yang tidak suka bermain dengan hewan peliharaan? Bulu-bulu lembut dan tingkah laku mereka yang menggemaskan memang membuat kita senang. 

Namun, di balik kesenangan itu, ada ancaman yang mengintai, yaitu scabies. Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau kecil yang sangat menyebalkan. 

Tungau ini berbeda dengan kutu yang bisa kita lihat dengan mata telanjang. Tungau penyebab scabies sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop. 

Jika hewan peliharaanmu terkena scabies, ia akan sering menggaruk-garuk tubuhnya hingga botak. Bagian yang sering terkena biasanya telinga, hidung, dan leher.

Kulitnya juga bisa menjadi bersisik dan muncul kerak. Nah, kalau kamu yang terkena, kamu akan merasakan gatal yang sangat intens, terutama saat malam hari. 

Kulitmu akan muncul ruam merah seperti garis-garis atau bintik-bintik. Ruam ini sering disebut sebagai "liur tungau" karena terbentuk saat tungau menggali terowongan di dalam kulit.

Penyebab utama scabies adalah tungau Sarcoptes scabiei pada anjing dan Notoedres cati pada kucing. 

Tungau ini sangat mudah menular melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, berbagi tempat tidur, atau menyentuh benda yang telah terkontaminasi oleh tungau. 

Jika tidak segera diobati, scabies dapat menyebabkan berbagai masalah. Pada hewan, scabies dapat menyebabkan kulit menjadi rusak, infeksi bakteri sekunder, dan bahkan kematian. 

Sedangkan pada manusia, selain gatal yang intens, scabies juga dapat mengganggu tidur, menyebabkan stres, dan meningkatkan risiko infeksi kulit lainnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline