Lihat ke Halaman Asli

Memaknai Islam

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Islam dibangun oleh empat perkara, yaitu syariat, tariqat, hakikat, dan marifat. Syariat adalah aturan atau hukum-hukum Islam (syar'i), tariqat adalah pelaksanaan atau metode dari syariat, hakikat adalah output dari pelaksanaan syariat, dan marifat adalah outcome dari hasil pelaksanaan syariat.

Amaliyyah Shalat.

Syariat dari shalat tertulis di dalam Al-quran dengan banyak ayat. Tariqat daripada shalat sesuai tuntutan Nabi Muhammad SAW (dimulai dari taqbir dan diakhiri dengan salam). Output dari shalat salah satunya adalah agar umat Islam dapat mencegah perbuatan keji dan munkar, sedangkan outcome dari shalat adalah menjadi insan kamil (berahlak mulia sesuai ahlak Nabi SAW). Jika umat islam belum bisa menahan diri dari perbuatan keji dan munkar, bukan berarti perintahnya yang salah tetapi pelaksanaan (tariqat) shalat yang belum sesuai tuntunan Nabi SAW. Bolehjadi lahirnya sesuai dengan tuntunan Nabi, dimana semua pekerjaan ditinggalkan, tetapi jiwanya belum ikut shalat, masih mengikuti nafsunya alias pikirannya masih melalukan pekerjaan.

Amaliyyah Puasa

Syariat daripada puasa tercantum dalam surat Al-Baqarah 185. Tariqat dari puasa adalah tidak makan/minum dimulai dari fajar hingga terbenam matahari (maghrib) serta tidak mengikuti hawa nafsunya. Output dari puasa adalah menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah SWT, sedangkan outcome dari puasa adalah tercermin dalam kehidupan sehari-hari setelah bulan ramadhan, dimana sikap, ucapan, dan perbuatannya sangat berhati-hati karena takut melanggar perintah Allah SWT. Jika setalah bulan ramadhan tidak menunjukkan kehati-hatian dalam ucapan dan perbuatan maka bukan berarti perintahnya yang salah tetapi tariqat dari puasa yang belum sesuai tuntutan nabi SAW. bolehjadi puasanya hanya menahan lapar dan dahaga tidak disertai menahan nafsu yang tidak diridhoi Allah SWT.

Amaliyyah Dzikrulloh

Syariat daripada dzikrulloh banyak tercantum dalam ayat-ayat Al-quran. Tariqat dalam dzikrulloh banyak ragamnya, mulai dari yang tak terdengar hingga suara dzikir yang menggema. Output dari dzikrulloh adalah ketenangan jiwa (qolbu), dan outcome dari dzikrulloh adalah menjadi orang bijaksana dan ikhlas dalam segala hal dan perbuatan. Apabila kita sering berdzikir tetapi hati kita tidak pernah tentram dalam mengarungi hidup, bukan berarti perintahnya yang salah tetapi tariqat dalam berdzikir kepada Allah yang tidak sesuai tuntunan Nabi SAW.   Oleh karena itu, sebelum kita menyalahkan metode berdzikir orang lain, sebaiknya kita mecoba lebih dulu. Jika sudah dicoba tetapi hati kita masih tidak tenang dalam hidup, tinggalkan metode dzikir spt itu, cari terus metode dzikrullah yang lain sampai ditemukan dzikrullah yang dapat menentramkan qolbu, semoga kita menjadi orang yang bijak dan ikhlas dalam segala hal dan perbuatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline