Lihat ke Halaman Asli

Matawam

Medioker Profesional

"9 Summers, 10 Autumns", Sepotong Hidup Anak Seorang Supir Angkot

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13669603631002355360

[caption id="attachment_257288" align="aligncenter" width="620" caption="Ihsan "Idol" Tarore (KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI)"][/caption] Sejak kecil, Iwan Setyawan, tokoh utama dalam film ini diajarkan untuk menjadi seorang lelaki yang tangguh lagi berani oleh ayahnya dengan cara yang keras. Ayahnya seperti takut kalau Iwan akan sama kemayunya dengan adik dan kakaknya yang semuanya perempuan. Meskipun begitu, Iwan tetaplah anak yang istimewa. Walaupun sulit bersosialisasi, tapi kepintarannya dalam ilmu berhitung berhasil membawa dirinya masuk ke Institut Pertanian Bogor jurusan Statistika tanpa melalui tes. Berkat perjuangan, doa ibu dan didikan ayahnya, Iwan yang tadinya hanya pegawai kantor biasa, berhasil menembus impian yang sebelumnya tidak pernah ia bayangkan. Yaitu bekerja pada sebuah perusahaan di kota New York, Amerika Serikat. Iwan yang hanya anak seorang supir angkot dari Batu, Malang tak disangka-sangka berhasil menginjakkan kaki di tanah impian. Film yang disutradarai Ifa Ifansyah ini sudah beredar serentak mulai hari Kamis, 25 April 2013 lalu di jaringan-jaringan bioskop. Film ini adalah adaptasi dari novel yang ditulis berdasarkan kisah nyata dari Iwan Setyawan sendiri berjudul sama, "9 Summers 10 Autumns". Ihsan Traore atau lebih dikenal dengan Ihsan "Idol" di dapuk menjadi peran utama sebagai Iwan sejak SMA sampai bekerja sekarang ini. Secara akting sebenarnya tidak ada yang special dari penampilan Ikhsan. Tapi secara gesture tubuh, Ikhsan berhasil menampilkan sosok Iwan Setyawan yang lembut. Menonton film ini seperti menonton sebuah memoir Iwan Setyawan dan hubungannya dengan sang ayah yang diperankan dengan sangat baik oleh Alex Komang. Walaupun ayahnya mendidiknya dengan cara yang keras, tapi hal tersebutlah yang membuat dirinya bisa menjadi seperti sekarang ini. Alurnya berjalan lambat. Untuk penikmat film-film yang masuk ke festival film Sundance pasti akan suka dengan film ini. Kesempatan untuk syuting di New York sepertinya tidak disia-siakan oleh Ifa Ifansyah. Gandang Warah sebagai sinematografer berhasil menangkap landscape-landscape kota New York dengan sangat cantik. Voice over yang mendominasi hampir sepanjang 90 menit cukup mengganggu. Karena shot-shot yang dihasilkan oleh Gandang dan Ifa sudah cukup kuat bercerita. Dengan adanya voice over itu seperti menjelas-jelaskan lagi apa yang sudah tampil kuat di layar besar. Peran Agni Pratistha dan Dira Sugandi di film ini juga tidak terlalu terasa penting. Sosok Agni dan Dira sebagai kakak jarang berinteraksi dengan Iwan. Dukungan mereka hanya ditampilkan melalui momen-momen penting seperti wisuda Iwan. Bahkan ketika di rumah, mereka jarang sekali untuk saling bertukar cerita. Hal ini membuat penonton bertanya-tanya, sekuat apakah peran kakak dalam perjalanan hidup Iwan? Latar belakang Ifa yang berangkat dari pembuat film pendek masih terasa disini. Iwan kecil yang selalu mengikuti Iwan dewasa ketika masih di New York adalah sebuah contoh dimana kreatifitas Ifa dalam membuat film pendek masih terasa. Shot-shot yang ditampilkan sederhana tapi mampu bercerita banyak. Gaya seperti ini mengingatkan kita pada Garin Nugroho. Meskipun secara garis besar film ini bukanlah film yang bisa dinikmati semua orang, tapi secara kualitas film ini layak ditonton. Dan seperti biasa, jangan biasakan mengharap sebuah film adaptasi dari sebuah novel akan sesuai dengan apa yang kita bayangkan ketika membaca novelnya. Selamat menonton! [caption id="attachment_257287" align="aligncenter" width="300" caption="9 Summers 10 Autumns (sumber: http://www.21cineplex.com/data/gallery/pictures/136326837576012_300x432.jpg)"]

1366960348922537131

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline