Lihat ke Halaman Asli

TNI Tidur di Pohon Selama Evakuasi Sukhoi Superjet 100

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Ternyata Tim Gabungan TNI yang melaksanakan tugas mulia dalam melakukan evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 tidur di pepohonan. Tim Gabungan TNI yang terdiri dari Kopassus TNI Angkatan Darat, Marinir TNI Angkatan Laut dan Paskas TNI Angkatan Udara telah menelusuri Gunung Salak untuk mencari korban Sukhoi Superjet sudah dilakukan sejak tanggal 9 Mei 2012, setelah tak lama pesawat Sukhoi hilang kontak ataupun jatuh di Gunung Salak.

Seperti yang diungkap Herman Rizky Herlambang, salah satu tim evakuasi dari masyarakat yang ikut Tim SAR dan Tim Gabungan TNI dalam proses evakuasi pesawat Sukhoi Superjet 100 mengatakan bahwa TNI selama hari pertama melakukan pencarian dan melakukan evakuasi pesawat Sukhoi Superjet 100 tidur di pepohonan. Bahkan Herman Rizky mengungkapkan bahwa personil TNI jarang tidur dan tidak takut sama sekali ketika melakukan evakuasi korban Sukhoi Superjet 100.

“Mereka anggota TNI tidurnya di pohon-pohon selama melakukan evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100. Anggota TNI jarang tidur selama melakukan evakuasi, dan mereka tidak takut dengan sesuatu apapun,” kata Herman Rizky, salah satu warga masyarakat yang ikut Tim Evakuasi pesawat Sukhoi Superjet 100, dan merupakan salah satu warga yang pertama menemukan jatuhnya Sukhoi Superjet 100. Seperti dilansir dari berita Fokus Indosiar, Kamis (17/5/2012).

Patutlah kita beri penghargaan yang tinggi kepada seluruh Tim SAR dan Tim Gabungan TNI, PMI dan juga organisasi masyarakat yang ikut melakukan evakuasi korban Sukhoi Superjet 100. Sungguh, apa yang diungkap bahwasanya TNI selama melakukan evakuasi tidurnya di pohon-pohon itu merupakan bagian dari strategi untuk mengamankan posisi tim dari ancaman, termasuk ancaman dari binatang liar.

Sungguh apa yang dilakukan tim evakuasi itu merupakan suatu tugas yang sungguh berat dan butuh personil yang terlatih serta profesional. Sebab, selama ini yang menjadi tempat jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 merupakan daerah yang berjurang dan tingkat kesulitannya sangat tinggi.

Dibutuhkan kerjasama tim yang solid, dan juga hitung-hitungan yang tepat dalam melakukan evakuasi korban Sukhoi Superjet 100. Itu pasti. Apalagi saat ini sudah terdapat 35 kantong jenazah yang dievakuasi dan saat ini sedang dilakukan identifikasi di RS Soekanto Kramat Jati, Jakarta.

Kita semua berdoa, semoga mereka-mereka yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Dan keluarga yang ditinggalkannya mendapatkan ketabahan dan kesabaran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline