dff - Belum pernah aku sepilu ini serepih serapah kata kata yang mencuat di kandang kandang itu membuatku kehilangan edentitas . dapet apa aku dari Keadaanmu , kau exploitasi keadaanmu ke peda kepribadianku .kau lucuti aku satu persatu , hampir tidak ada yang tahu siapa sebenarnya aku . memanmg sulit membawamu ke depan terang . sebab kau mengkedepankan gelap . dimana aku musti berpijak jika kau sodorkan teka teki yang membuatku semakin pusing . ya aku pusingkan adalah dirimu . kata kata yang tak pernah terukirya tak pernah terukir pada saat melukiskan tentang diri seorang.
engkau seorang teman yang sangat gigih memperjuangkan kemauannya dan maupun kemauan orang lain, bahkan tak keu perhatikan latar belakang dirimu sendiri . aku selalu mendukung dan berusaha agar kau lebih baik. caraku sendiri. , aku bukan pawangnya malah, tapi mungkin malah saudara ..setelah itu kau pun meninggalkan aku.
stelah lama jarak itu memisahkan kita ..tak adanya perjumpaan sekalipunpasi dan kepiluan .rembulan senja pun Pulang ke peraduan di siang itu .sedangka kau tetap bersinar seperti matahari . sakitnya kata kata yang kau hunjamkan dimataku dan otakku pun terburai teracuni ratap kata kataku sendiri. kau yang kuharapakn akan selalu berdiri di sampingku tinggalkan sejuta luka di dada dan wajah wajah . ( dikoiplirter)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H