Lihat ke Halaman Asli

Masyus Official

Pemital senja

Merindu

Diperbarui: 26 Juni 2022   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam kesendirianku
Diantara ruang dan waktu
Sesekali membayangkan dirinya
Sosok yang dulu pernah menjadi permata

Kenangan-kenangan tidak bisa terlupakan
Selalu hadir di alam pikiran
Bahkan terkadang mendengar suaranya
Begitu dekat dengan kuping, aku berlinanglah air mata

Bunga-bunga kerinduan
Adalah penjelmaan dari sebuah perasaan
Di mana dari sekian lama tiada jumpa
Tak lagi ada belaian mesra

Aku rapuh
Terkupas melepuh
Dayaku kian tergerogoti
Sampai kapan menanggung beban rindu ini

Ah...
Hari-hariku semakin payah
Orang-orang sekitar syahdu tertawa
Buat apa merindui kalau tidak sayang, ledeknya

Surabaya 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline