Apa alasan anda menulis di Kompasiana?
Setiap orang memiliki alasan kenapa harus menulis di sebuah blog. Tahun ini Kompasiana telah berusia 16 tahun. Usia remaja menuju dewasa. Kalau diibaratkan manusia, fase 16 tahun sejatinya masuk katagori pencarian jati diri.
Namun, Kompasiana bukanlah manusia. Ia hadir sebagai media kepenulisan bagi jutaan penulis yang sudah terdaftar di dalamnya. Selama 16 tahun berkiprah, 4.7 juta penulis berhasil terjaring.
Jaring yang dipakai Kompasiana lumayan besar. Kita tidak tahu pasti katagori penulis bagaimana yang terjaring ke dalam. 4.7 juta kompasianer menelurkan 2.8 juta tulisan selama 2023. Apakah semua penulis itu produktif? hanya admin yang memiliki data pasti.
Nah, seberapa manfaatkah Kompasiana sebagai sebuah platform kepenulisan?
Saya pribadi belajar banyak dari Kompasioner senior. Tulisan-tulisan mereka seperti barang langka yang sudah dipoles kembali. Harganya mahal dan nilainya tak terhingga.
Ilmu gratis yang dibagikan para senior seperti berlian yang berkilau. Tulisan mereka kadang pendek, namun isinya padat dan lengkap. Kalau mereka enggan menulis, tentu penulis junior seperti saya tidak pernah bisa belajar banyak.
Jadi, apakah bergabung di Kompasiana sebanding dengan manfaat yang didapat?
Jawabannya relatif!