Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Pengalaman Mengikuti Run 10k MyPertamina

Diperbarui: 28 Juli 2024   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lari 10k|dokpri

Pagi ini Pertamina mengadakan event lari 5k dan 10k. Saya bergabung di katagori 10k. Ini lomba lari pertama kali yang saya ikuti secara offline. Menurut panitia ada dua ribu peserta yang mengikuti Pertamina Run di Aceh.

Lomba dimulai jam 6:45 pagi. Sedikit terlambat dari pengumuman awal dari panitia. Saya berdiri di baris ke empat dari pelari 10k, sementara katagori 5k dimulai 15 menit setelahnya. 

Pelari elit berada di baris pertama. Sepertinya mereka mengejar target. Baru satu menit dimulai, mereka sudah hilang dari pandangan mata. Saya konsisten dengan pace 5 dan 6 seperti kebiasaan harian saat latihan. 

Rute lari melewati kawasan kota Banda Aceh dan pinggir pelabuhan. Kebanyakan peserta yang sudah terbiasa lari melangkah cepat di depan. Terlihat juga partisipan yang cuma sekedar meramaikan acara dengan berlari di awal, lalu berjalan santai.

Di jarak 1-3 kilometer, saya sulit menjaga ritme jantung (heart beat) yang sudah menunjukkan angka 170 an. Padahal, untuk bisa berlari di pace yang sama, ritme jantung harus dijaga di angka 160 an. 

Finish line|dokpri

Untung saja setelah menempuh jarak 3 kilometer ritme jantung mulai stabil. Saya tidak terpacu untuk mengejar pelari yang melangkah cepat puluhan meter di depan. 

Saya melihat perbedaan mendasar antara lari sebagai sesi latihan sendiri dan lari bersama. Setidaknya, saya berhasil menjaga pace lari pada angka yang cukup signifikan mengikuti ritme jantung. 

Banyak pelari yang tergoda untuk memacu langkah lebih cepat, namun harus berhenti karena terlalu lelah di pertengahan. Ritme jantung tinggi membuat tubuh membutuhkan energi yang lebih banyak.

Setelah menempuh jarak 7.5 kilometer, saya mendapatkan puluhan peserta yang mulai berjalan. Hampir saja saya tergoda untuk berhenti, namun segera mengabaikan dan terus menjaga kestabilan pola lari. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline